Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan berbagai opsi rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kemacetan di Yogyakarta saat libur lebaran nanti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Direktur Lalu Lintas Kepolisian DI Yogyakarta, Komisaris Besar Iwan Saktiadi mengatakan, Yogyakarta termasuk lima besar provinsi yang akan kebanjiran pemudik. "Karena itu, perlu berbagai opsi rekayasa lalu lintas untuk mengatasi kepadatan kendaraan," kata Iwan Saktiadi pada Jumat, 22 April 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Polda Yogyakarta sebelumnya memperkirakan ada sekitar 3,9 juta pemudik yang bakal masuk ke Yogyakarta selama libur lebaran. Namun demikian, Iwan mengatakan angka itu sangat dinamis, bisa bertambah maupun berkurang, tergantung periode waktu kedatangan para pemudik.
"Angka pemudik itu masih bisa bertambah 500 ribu hingga 1 juta orang karena akses untuk sampai destinasi di Yogyakarta relatif mudah," ujar Iwan. Kepolisian DI Yogyakarta menerjunkan 1.932 personel untuk mengamankan, termasuk mengatur lalu selama libur lebaran.
Berbagai upaya rekayasa lalu lintas untuk mencegah kepadatan kendaraan selama libur lebaran nanti, antara lain menyiagakan pos-pos pelayanan dan pengamanan di berbagai titik jalan, menerapkan sistem ganjil genap akses masuk Yogyakarta. "Termasuk sistem buka tutup ataupun one way (jalur searah)," kata dia.
Iwan membandingkan, di masa libur akhir pekan pada Jumat sampai Ahad saja, jumlah kendaraan di Yogyakarta bertambah hingga 10 persen. Kondisi itu sudah terasa cukup padat karena tak ada penambahan jalan di Yogyakarta.
Ketua Komisi A DPR DI Yogyakarta, Eko Suwanto mengatakan, pemerintah perlu menyediakan sarana dan prasarana untuk mencegah sekaligus antisipasi kedaruratan Covid-19 selama libur lebaran. "Banyaknya jumlah pemudik yang masuk ke Yogyakarta dikhawatirkan kembali meningkatkan kasus Covid-19," kata dia.
Eko meminta rumah sakit rujukan dan shelter ataupun isolasi terpusat tetap bersiaga. "Layanan kesehatan harus terintegrasi dengan destinasi wisata dan aktif 24 jam," kata dia.
Baca juga:
Libur Lebaran, Pengelola Destinasi Wisata Yogyakarta Boleh Bikin Atraksi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.