Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anggota Bintara Pembina Desa atau Babinsa berinisial Sersan Kepala R dikeroyok orang tak dikenal pada Ahad subuh, 29 Mei 2022 di Jalan Inspeksi Kanal, Pampang, Kecamatan Panakukkang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Benar (terjadi pengeroyokan). Babinsa Koramil 1408/02 itu sedang memantau di wilayahnya guna memastikan keamanan warga binaannya," kata Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin, Kolonel Infantri Rio Purwantoro dalam keterangan yang dikutip Antara hari ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rio mengatakan dari informasi kronologi yang mereka dapat, peristiwa pengeroyokan itu terjadi sekitar pukul 04.40 WITA. Saat itu R sedang melaksanakan tugas pemantauan di wilayahnya untuk memastikan warga serta wilayahnya dalam keadaan aman. Pada saat melintasi Jalan Pampang, korban diserempet orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor hingga bersinggungan dan ribut mulut.
Pengendara yang menyerempet motor korban lalu mencari perhatian warga dengan meneriaki R sebagai begal sehingga orang di sekitarnya tersulut dan kemudian mengeroyok dia.
Akibat pengeroyokan itu R luka-luka di sekujur tubuhnya. Beruntung warga yang melintas melihat korban sedang tergeletak di pinggir jalan, lalu meminta bantuan agar cepat membawanya ke rumah sakit terdekat.
"Saat itu ada kesalahpahaman saat melintasi di Jalan Pampang, ada OTK menyerempet motornya sehingga terjadi hal yang tidak diinginkan," kata dia.
Atas kejadian itu dia menyatakan, kasus ini diusut Detasemen Intel Kodam XIV/Hassanudin serta Polisi Militer Kodam XIV/Hasanuddin bersama tim Polrestabes Makassar guna mencari para pengeroyok, mengungkap motifnya, para saksi mata, termasuk otak pelaku yang memprovokasi menuduh korban sebagai begal, padahal sedang menjalankan tugas negara.
"Ciri dan nama pelaku pengeroyokan sudah kami ketahui, sedang didalami. Permasalahan ini sudah dalam pengusutan untuk mencari siapa otak pelaku provokasi dan para pelaku pengeroyokan tersebut," katanya.
Purwantoro berharap pelaku pengeroyokan menyerahkan diri karena permasalahan ini akan diusut sampai tuntas.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini