SUATU malam September lalu, , Linda yang sedang dalam tahanan,
dibangunkan polisi untuk diperiksa atas pencurian-pencurian yang
dituduhkan cepadanya. Sepasang giwang dan liontin yang dijadikan
barang bukti ditaruh di meja pemeriksaan. Ketika proses peme
riksaan berjalan, petugas polisi yangmemeriksanya meninggalkan
wanita itu untuk buang air kecil. Kesempatan itu tidak
disia-siakan Linda. Barang-barang bukti itu ditelannya.
Tentu saja polisi bingung barang bukt dicari-cari tak ditemukan.
Linda juga digeledah. Tapi para petugas akhirnya berkesimpulan:
barang bukti itu ditelan tertuduh. Atas dugaan itu setiap kali
Linda buang air besar, beberapa anggota Polri bergantian
memeriksa kotoran wanita itu.
Benar saja, sebuah giwang dan sebuah liontin suatu ketika keluar
bersama kotoran Linda. Namun sebuah giwang lainnya tidak kunjung
keluar. Akhirnya-setelah dipastikan dengan foto rontgen di rumah
sakit--giwang itu dipaksa keluar dengan obat-obat yang diberikan
dokter.
Di Pengadilan Negeri Palu (Sulawesi Tengah, 20 Oktober lalu,
Linda, 24 tahun, terus terang mengaku telah mencuri
perhiasan-perhiasan itu, sesuai dengan tuduhan jaksa. Menurut
wanita itu telah empat kali ia melakukan pencurian pada bulan
Agustus dan September yang lalu. Semua itu menurut Linda kepada
TEMPO, ia lakukan untuk mendapatkan ongkos melihat suami dan
anaknya di Manado.
Linda Wowor, enam tahun yang lalu nikah dengan seorang pemuda
Manado, Nico Kawilarang. Namun perkawinan itu semula tidak
sepenuhnya mendapat restu dari orang tua Linda, sebab Nico
beragama Islam padahal Linda dan keluarganya Kristen. Tetapi
untunglah Nico mau beralih agama menjadi Kristen dan anaknya
dibaptis.
Kekristenan Nico ternyata tidak bertahan lama, kata Linda.
Suaminya itu kembali menganut agamanya semula, Islam. Kabar ini
sampai ke orang tua Linda di Poso, Sulawesi Tengah. Orang tua
Linda rupanya kurang senang, lantas membawa anak dan cucunya ke
Poso.
Perpisahan dengan suaminya menghancurkan hidup wanita muda ini.
Sebagaimana pengakuan Linda kepada TEMPO, ia sangat mencintai
suaminya. Apalagi Juni yang lalu, Nico datang ke Poso dan
membawa anaknya ke Manado.
Linda akhirnya nekat melarikan diri dari rumah orang tuanya,
menyusul suami dan anaknya ke Manado. Tetapi usahanya itu kandas
di Palu, karena kehabisan ongkos. Wanita itu menginap di Hotel
Karsan, Palu.
Di hotel itu akhirnya niat mencurinya muncul. Sasarannya, sebuah
rumah dekat hotel itu. Pukul 10.00 pagi, ia mendatangi rumah
yang ditinggalkan pemiliknya bekerja. Anak si empunya rumah yang
masih berusia 7 tahun berhasil dikelabui Linda. Dalam operasi
pertama ini ia mendapatkan seuntai kalung emas, sejumlah kain
batik, arloji tangan dan uang Rp 5.000.
Merasa sukses dalam operasi pertama, hari-hari berikutnya Linda
beroperasi di rumah-rumah lain, juga tak jauh dari hotel
tempatnya tinggal. Juga di pagi hari. Tak segan-segan ia
membongkar jendela dan menguras barang-barang berharga d rumah
itu.
Tertunda
Maksud semula Linda untuk bertemu iuami dan anaknya hampir
tercapai. Dari hasil pencurian itu ia sudah membeli tiket
pesawat Bouraq dari Palu ke Manado. Pencurian yang
dilakukannya barangkali tidak akan terbongkar, kalau saja Bouraq
tidak menunda keberangkatan Linda. Ia terpaksa menginap lagi di
Palu, kali ini di Hotel Buana.
Di hotel ini ternyata Linda membatalkan niatnya ke Manado.
Rupanya, Linda ketagihan mencuri. Besoknya, ia membongkar sebuah
rumah persis di belakang hotelnya. Hasilnya kali ini lebih besar
sepasang giwang berlian, seunui kalung emas, liontin berlian dan
uang Rp 275 ribu. Beberapa hari kemudian Linda mencuri lagi di
rumah yang lain.
Kemujuran-kemujuran Linda dalam operasinya itu berakhir juga. Ia
terjebak ketika menjual hasil curiannya di sebuah toko emas.
Pemilik toko mencurigai Linda, ketika seorang korban mencari
barang-barangnya di toko itu. Dan wanita itu kemudian tertangkap
setelah ternyata barang yang dicari pemiliknya ada di tangan
Linda.
Linda, wanita berkulit kuning dan sedang hamil 3 bulan katanya,
hasil hu bungannya dengan suaminya itu! akhirnya harus mendekam
di LP Palu menjalani hukumannya 6 bulan penjara. Tapi rupanya
yang lebih disesalkannya adalah maksudnya untuk berkumpul dengan
suami dan anaknya harus ditunda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini