Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Bom di Surabaya, Persekutuan Gereja Dapat Info 25 Lokasi Diincar

Ketua PGLII Ronny Mandang menginstruksikan semua gereja tetap tenang dan menjaga toleransi pasca-ledakan bom di Surabaya.

13 Mei 2018 | 16.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Situasi lokasi ledakan bom terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Surabaya, Jawa Timur. TEMPO/Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga Injili Indonesia (PGLII) menerima informasi adanya ancaman kepada sejumlah gereja Katolik dan gereja Kristen di Surabaya. Ketua PGLII Pusat Pendeta Ronny Mandang menyampaikan hal itu setelah terjadi ledakan bom di Surabaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ada 25 lokasi yang diincar, beberapa sudah ditangkap di Gereja Mawar Sharon,” ujarnya saat ditemui Tempo di sekitar GKI Diponegoro, Minggu, 13 Mei 2018.

Baca: MUI Minta Masyarakat Tahan Diri Tak Sebar Foto Bom di Surabaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Informasi itu, kata Ronny, diperoleh dari seorang sumber terpercaya pada pukul 10.15. Namun dia menolak menyebutkan identitas informan itu.

Ronny, yang membawahi 96 anggota sinode gereja dan 120 lembaga, menyatakan sangat prihatin. Ia pun segera memberikan instruksi. "Sebagai pimpinan gereja injili di seluruh Indonesia, kami mengatakan prihatin, tapi sama sekali tidak pernah takut terhadap terorisme," ucapnya.

Ia menginstruksikan semua gereja tetap tenang dan menjaga toleransi. Lembaganya, kata dia, terus memonitor untuk memahami siapa saja yang menjadi korban dan siapa pelaku sebenarnya.

Baca: Bom Surabaya dan Rangkaian Aksi Teror dalam Sepekan

Ronny juga mendesak kepolisian tidak setengah-setengah dalam menangani kasus ledakan bom di Surabaya ini. Ia menegaskan gereja adalah tempat yang netral dari berbagai unsur kepentingan dan politik. “Saya berharap ini jadi peristiwa terakhir. Saya minta masyarakat Indonesia tetap tenang dan kondusif dan berdoa agar rumah ibadah tidak lagi menjadi korban,” tuturnya.

Berdasarkan info yang dihimpun Tempo, ledakan terjadi di tiga gereja, yakni Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. Ketiga bom di Surabaya meledak dalam interval lima menit.

Rina Widiastuti

Rina Widiastuti

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus