Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menduga adanya pengaturan lelang dalam pengadaan senjata oleh Kepolisian Republik Indonesia dengan perusahaan distributor. Salah satu perusahaan yang dimaksud adalah PT Mustika Dutamas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Kecurigaan kita seperti itu. Dilihat dari pemenangnya, masa yang menang hanya perusahaan itu-itu saja," kata Uchok kepada Tempo pada Selasa, 3 Oktober 2017. Dalam catatannya, Mustika Dutamas telah menjadi perusahaan pemenang pengadaan sejak 2012.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Nama perusahaan Mustika Dutamas mencuat sejak beredarnya kabar penahanan ratusan senjata impor milik Kepolisian RI oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai di Gudang Kargo Unex Bandara Soekarno Hatta. Penahanan dilakukan karena belum memperoleh rekomendasi dari Tentara Nasional Indonesia melalui Badan Intelijen Strategis (Bais).
Data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Polri menunjukkan Mustika Dutamas memenangi tender pengadaan 280 pucuk senjata pelontar granat (Stand Alone Grenade Launcher) kaliber 40x46 mm pada September 2017. Pada Agustus 2016, Mustika Dutamas juga menang tender pengadaan Castior 40 mm. Masing-masing nilai proyek yaitu Rp 26,94 miliar dan Rp 47,14 miliar. Pada 2015, Mustika Dutamas juga memenangi tender senilai Rp 99,4 miliar untuk pengadaan paket perlengkapan tim dan optik.
Mustika Dutamas berkantor di Gedung Graha Mobilkom Lantai 3, Jalan Raden Saleh Raya Nomor 53, Jakarta Pusat. Saat Tempo mendatangi kantor tersebut kemarin, kantor itu tampak sepi.
"Perusahaannya kecil, tapi dia menang ratusan miliar. Bener enggak itu perusahaannya," ujar Uchok.