Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nugroho Setiadi alias Kak Nunuk, warga di perumahan kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, menjadi saksi dari evakuasi korban selamat dari penusukan yang diduga oleh anak berumur 14 tahun. Korban selamat itu merupakan ibu kandung (AP) dari anak laki-laki (MAS) yang dicurigai menusuk ayah (APW) dan neneknya (RM) hingga meninggal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nugroho mendapat laporan soal penusukan itu dari ketua komandan regu keamanan di perumahan tersebut. "Saya datang pukul 01.30 WIB, itu ibu AP sudah di sini, ada bekas darahnya di situ," ucap Nugroho sambil menunjuk lantai depan pagar di seberang rumah korban, pada Minggu, 1 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan alasan sekuriti menghubunginya karena rumah Nugroho dekat dengan tempat kejadian perkara. Nugroho menjelaskan korban saat ditemukan di teras rumah warga dalam kondisi tergeletak. "Tiduran, enggak (telungkup). Telentang," kata Nugroho menegaskan.
Menurut Nugroho, AP memakai baju yang telah berlumuran darah saat kejadian. Namun, Nugroho tidak mengingat di bagian mana darah itu tersebar di baju AP. Sebab ia buru-buru mengevakuasi korban. "Jadi saya mundur, kemudian baru saya angkat ke mobil," ucap Nugroho yang dibantu oleh sekuriti bernama Ferry saat membantu korban ke Rumah Sakit Fatmawati.
Nugroho bersaksi AP masih dalam keadaan sadar ketika dievakuasi. Ia sempat mendengar AP berbicara dan masih bisa diajak berkomunikasi. "Dia tidak (bilang) 'sakit-sakit'. Tapi bilangnya 'aduh gimana aduh gimana'. Tapi yang saya tahu kesadarannya masih bagus sekali," ujar Nugroho.
Ia mengatakan sempat berbicara dengan AP saat di dalam mobil, tapi mengaku tidak mengingat detailnya karena dalam kondisi panik. Nugroho yang juga merupakan pengurus rukun warga setempat menyampaikan hanya fokus terhadap kondisi AP saat kejadian.
Ia enggan memberi tanggapan soal kronologi penusukan yang diduga dilakukan oleh MAS. "Saya dengar yang di dalam (rumah) katanya sudah meninggal jadi saya fokus ke yang masih hidup," ujar Nugroho. Menurut Nugroho yang sempat menjaga AP di RS Fatmawati, saat ini korban telah siuman dan melewati masa kritis.