Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Heboh Puluhan Napi Kabur dari Lapas Kutacane, Ini 5 Insiden Tahanan Melarikan Diri dari Penjara Indonesia

Insiden puluhan tahanan kabur di lapas Kutacane menambah daftar kejadian serupa. Ini deretan peristiwa napi kabur yang pernah terjadi di Indonesia.

12 Maret 2025 | 16.42 WIB

Ilustrasi napi melarikan diri. google.com
Perbesar
Ilustrasi napi melarikan diri. google.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan napi kabur dari Lapas Kelas IIB Kutacane, Aceh Tenggara, pada Senin petang, 10 Maret 2025. Menjelang waktu berbuka puasa, para tahanan berhasil menjebol tiga lapis pintu pengaman lalu melarikan diri. Sebagian besar dari mereka merupakan narapidana kasus narkotika. Insiden ini terekam dalam video yang beredar di media sosial, memperlihatkan para napi berlari keluar dari kompleks lapas. Ada yang menerobos pintu utama, ada pula yang memanjat atap untuk mencari jalan keluar.

Dilansir dari laporan Tempo berjudul Kronologi Puluhan Napi Kutacane Aceh Kabur dari Lapaspihak lapas mengakui kapasitas penghuni yang melebihi batas menjadi salah satu pemicu. Jumlah warga binaan di Lapas Kutacane mencapai 368 orang, sementara daya tampung seharusnya lebih kecil.

Selain itu, terdapat tuntutan dari para napi agar disediakan bilik asmara di dalam lapas. Situasi mulai terkendali sekitar pukul 21.00 WIB setelah pihak lapas berkoordinasi dengan kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah. Hingga kini, petugas masih melakukan pencarian terhadap napi yang melarikan diri serta mendalami motif di balik aksi kabur massal ini. 

Kasus napi kabur dari lembaga pemasyarakatan (lapas) bukanlah hal baru di Indonesia. Berikut adalah deretan kasus napi kabur yang pernah terjadi.

1. Pelarian 7 Napi dari Rutan Salemba

Lapas Salemba di Jakarta pernah mengalami insiden pelarian napi. Tujuh tahanan narkoba kabur dari Rutan Kelas I Jakarta Pusat atau Rutan Salemba pada Selasa dini hari, 12 November 2024. Dilansir dari laporan Tempo berjudul Kronologi 7 Tahanan Kabur dari Rutan Salemba, Termasuk Gembong Narkoba Murtala Ilyaspara napi menjebol terali kamar mandi lalu masuk ke gorong-gorong yang tembus ke luar rutan. Kepala Rutan Salemba Agung Nurbani mengonfirmasi peristiwa ini dan menyebut para tahanan memanfaatkan jeda pergantian shift petugas untuk melancarkan aksi mereka. Enam dari tujuh tahanan berasal dari Aceh, sementara satu lainnya warga Jakarta. Salah satunya adalah Murtala Ilyas, gembong narkoba yang sebelumnya ditangkap Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat.

2. Napi Narkoba Kabur dari Rutan Sukadana, Lampung

Kasus lain terjadi di Rutan Sukadana, Lampung, di mana seorang narapidana kasus narkoba berhasil melarikan diri.  Bayu Wicaksono, terpidana 14 tahun kasus narkoba, kabur dari Rutan Kelas II B Sukadana, Lampung Timur, dan masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Lampung. Bayu melarikan diri setelah dua bulan mendekam di rutan tersebut, sebelumnya ia menjalani hukuman di Rutan Bandar Lampung dan Rutan Gunung Sugih selama dua tahun. 

Dilansir dari laporan Tempo berjudul Narapidana Narkoba Bayu Wicaksono Kabur dari Rutan Sukadana Lampung Masuk DPOkaburnya Bayu berbuntut pencopotan Kepala Rutan Sukadana, Azis Gunawan, beserta Kepala Pengamanan Rutan.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Lampung, Kusnali, menyatakan bahwa keduanya ditarik ke kanwil untuk memudahkan penyelidikan. Telepon genggam milik mereka juga diamankan sebagai barang bukti. "Kami belum menyampaikan detail motif pelarian dan lainnya karena fokus pada pencarian," kata Kusnali. Hal ini karena Bayu diduga kabur sejak sebulan lalu, namun Karutan tidak segera melaporkannya.

3. Satu Napi Kabur dari Lapas Nusakambangan

Kasus berikutnya, yakni Muamar bin Arifin alias Amar, narapidana kasus pemerasan dan pencurian, kini mendekam di sel isolasi Super Maximum High Risk di Lapas Batu, Nusakambangan. Pria asal Wonosobo itu sebelumnya kabur dari Lapas Permisan pada Jumat siang, 22 Maret 2024, saat menjalani program asimilasi. Ia baru terdeteksi hilang ketika petugas melakukan apel siang dan mendapati jumlah warga binaan kurang satu. Dari rekaman CCTV, Muamar terlihat berjalan santai ke arah Lapas Terbuka Nusakambangan. "Dia sempat mampir membeli kelapa muda dengan alasan nanti petugas yang bayar," kata Direktur Pengamanan dan Intelijen Ditjenpas Kemenkumham, Supriyanto, kepada Tempo pada Sabtu, 23 Maret 2024.

Dilansir dari laporan Tempo berjudul Narapidana Kabur Dijebloskan ke Lapas Batu Nusakambangan Masuk Sel Isolasi One Man One Cell, pelarian Muamar ibarat adegan film action, Muamar akhirnya tertangkap di rawa-rawa, sekitar 300 meter dari Lapas Terbuka, setelah petugas melepaskan tembakan peringatan. Kini, hak-haknya sebagai warga binaan dicabut, termasuk remisi dan pembebasan bersyarat yang sedianya ia dapatkan pada Agustus 2024. Selama tiga bulan, Muamar ditempatkan di sel isolasi berukuran 2x3 meter dengan sistem one man one cell, diawasi CCTV 24 jam. Semua aktivitasnya, mulai dari ibadah hingga makan, dipantau ketat. Baru setelah sebulan, ia diperbolehkan berjemur di luar sel, namun tetap dalam kerangkeng besi.

4. Tiga Napi Kabur dari Lapas Palangka Raya, Satu Ditembak Mati

Peristiwa napi kabur berikutnya terjadi pada tahun 2023. Empat orang narapi Lapas Kelas II A Palangka Raya, Kalimantan Tengah, melarikan diri dengan memanjat tembok penjara pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Tim gabungan Polda Kalimantan Tengah langsung melakukan pengejaran.

Dilansir dari laporan Tempo berjudul Polisi Tangkap 3 Narapidana Kabur dari Lapas Palangkaraya, Satu Ditembak Matiseorang napi, Jihat Aji Nurmoko, tertangkap lebih dulu di rumah saudaranya pada Selasa pagi, 7 Maret 2023. Beberapa jam kemudian, dua napi lain, Pancareno Rama dan Prihartono, ditangkap di Kilometer 26 Jalan Jenderal Sudirman. Pada proses pengamanan kembali, Prihartono sempat menyerang petugas dengan sebilah badik, sehingga petugas yang sempat memberikan peringatan dan tak dihiraukan akhirnya petugas mengambil tindakan terukur dan menembak Prihartono sehingga tewas.

Dalam pelariannya, ketiga napi itu sempat mencuri tiga sepeda motor di dua lokasi berbeda. Aksi pertama terjadi di parkiran Masjid Syuhada, Jalan Mangkuraya, pada Senin dini hari, 6 Maret 2023. Mereka membawa kabur Suzuki Satria F 150 dan Honda Vario putih silver. Pencurian kedua terjadi di Masjid Baitul Yaqin, Senin malam, saat mereka menggondol Honda CBR 150. Sementara itu, napi keempat, Abdurrahman, memutuskan berpisah sebelum aksi pencurian motor terjadi.

5. Jebol Tembok, 7 Tahanan Kabur dari Polsek Jatiasih

Pelarian napi juga pernah terjadi di tingkat kepolisian. Tujuh tahanan Polsek Jatiasih, Bekasi, melarikan diri dengan menjebol tembok kamar mandi sel pada Kamis malam, 13 Oktober 2022. Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan ada 10 tahanan dalam satu sel, namun tujuh berhasil kabur.

Dilansir dari laporan Tempo berjudul Jebol Tembok, 7 Tahanan Kabur dari Polsek Jatiasih, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh tahanan lain yang langsung berteriak memberi tahu petugas piket. Saat diperiksa, petugas mendapati tembok samping kamar mandi sudah berlubang dengan besi teralis yang dibengkokkan.

Polisi langsung melakukan pencarian dan menemukan barang bukti berupa sebatang besi serta sendok makan yang diduga digunakan untuk menjebol tembok. Dari tujuh tahanan yang kabur, lima di antaranya merupakan tersangka kasus narkoba, sementara dua lainnya tersangkut kasus pencurian. 

Raden Putri Alpadillah Ginanjar, Hendrik Khoirul Muhid, Ayu Cipta, dan ANTARA berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor: Napi Lapas Kutacane Kabur Diduga Dipicu soal Kualitas Makanan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus