Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Penceramah Muhammad Bahar bin Smith meminta ceramahnya diikuti secara utuh. Dia menunjuk kepada sejumlah pelaporan ke polisi atas isi ceramah yang disampaikannya saat merayakan Maulid Nabi di Batuceper, Tangerang, 17 November 2018, karena dianggap menghina Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Jangan dipotong kalau mau lihat ceramah. Lihat sampai habis!" ucap Bahar saat dihubungi, Sabtu 1 Desember 2018.
Berdasarkan isi transkrip ceramah yang dilaporkan ataupun videonya yang viral di media sosial, pemuda berusia 33 tahun itu menghina Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "Kamu kalau ketemu Jokowi, kalau ketemu Jokowi, kamu buka celananya itu, jangan-jangan haid Jokowi itu, kayaknya banci itu," bunyi penggalan ceramah Bahar.
Dalam 60 detik isi ceramah yang dilampirkan dalam pelaporan ke polisi, Bahar juga mengecam Jokowi sebagai pengkhianat bangsa pribumi. Bahar menyalahkan jemaahnya yang memilih Jokowi dalam pilpres.
Bahar menyatakan tidak akan meminta maaf kepada Jokowi atas isi ceramahnya tersebut. Sebaliknya, dia siap dipanggil polisi untuk menjalani pemeriksaan atas tuduhan penghinaan presiden dan ujaran kebencian.
"Ya saya akan datang. Tanpa membawa massa atau umat. Hanya saya dan pengacara," ujar pria yang menyebut diri Habib Bahar itu.
Dia pernah ditangkap dan ditetapkan tersangka karena melakukan perusakan dan pengeroyokan di sebuah tempat hiburan malam pada 2012. Bahar bin Smith juga tercatat pernah memimpin penyerangan ke kelompok jemaah Ahmadiyah di Jakarta Selatan.