Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Ditahan KPK, Bupati Rita Widyasari Tak Tempuh Praperadilan

Rita Widyasari diperiksa terkait dengan pemberian izin perkebunan kelapa sawit di Kutai Kartanegara.

10 Oktober 2017 | 22.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari memasuki mobil tahanan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, 6 Oktober 2017. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari, melalui kuasa hukumnya, Novel El Farveisa, menyatakan, untuk saat ini tidak akan mengajukan praperadilan. "Kayaknya ikuti proses saja, tidak ikut praperadilan. Ikuti proses pokok perkara saja, jadi kami tidak sidang praperadilan," kata Novel usai mendampingi Rita di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Selasa, 10 Oktober 2017.

Rita, yang menjadi tersangka korupsi penerimaan gratifikasi, diperiksa penyidik KPK terkait dengan pemberian izin perkebunan kelapa sawit. "Pemeriksaan masih awal-awal, seperti kronologi peristiwa, soal izin juga. Tadi ada 12 pertanyaanlah," kata Rita setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK.

Baca juga: Diperiksa KPK, Bupati Kukar Rita: Penjaranya Bagus, Kok

Dalam penyidikan kasus ini, KPK juga memeriksa pemilik PT Citra Gading Asritama, Ichsan Suadi, sebagai saksi untuk tersangka Rita dalam kasus yang sama.

Ichsan juga diketahui sebagai terpidana kasus suap kepada Kepala Subdirektorat Kasasi Perdata Mahkamah Agung Andri Tristianto Sutrisna agar menunda pengiriman salinan putusan kasasi.

Baca juga: Disebut Bupati Berprestasi, Warga: Kerja Rita Tidak Terlalu Bagus

"Tadi, saksi tersebut memang kami hadirkan diperiksa untuk tersangka Rita. Sebelumnya, memang pernah kami proses juga dalam kasus lain, tetapi tidak terkait (dengan) kasus ini," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah, di gedung KPK, Jakarta.

Menurut Febri, penyidik mendalami posisi saksi Ichsan di perusahaan itu terkait dengan indikasi pemberian gratifikasi kepada tersangka Rita. Febri menjelaskan, Rita diduga menerima gratifikasi dari sejumlah pihak diduga terkait dengan proyek selama menjabat sebagai bupati. “Tidak terkait dengan kasus lama yang pernah dikenakan dengan saksi," ujarnya.

Baca juga: Bupati Kukar Ditahan, Mendagri Tetapkan Pejabat Pelaksana Tugas

Febri menyatakan penyidik mencari tahu seberapa jauh saksi mengetahui indikasi pemberian gratifikasi atau pemberian sesuatu terhadap Rita Widyasari sebagai kepala daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus