Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Duel ala Gladiotor, Yohana Yambise: Putus Rantai Kekerasan

Kekerasan fisik masih sering terjadi di rumah tangga.

22 September 2017 | 03.15 WIB

Maria Agnes, orang tua Hilarius Christian Event Raharjo, menunjukkan foto anaknya yang tewas akibat aksi duel ala gladiator antar siswa SMA di Bogor,  di rumahnya, Batu Tulis, Bogor Selatan, Kota Bogor, 20 September 2017. Tempo/M Sidik Permana
Perbesar
Maria Agnes, orang tua Hilarius Christian Event Raharjo, menunjukkan foto anaknya yang tewas akibat aksi duel ala gladiator antar siswa SMA di Bogor, di rumahnya, Batu Tulis, Bogor Selatan, Kota Bogor, 20 September 2017. Tempo/M Sidik Permana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Yohana Yembise mengatakan duel antar siswa SMA terjadi bukan hanya di Bogor, melainkan di seluruh Indonesia. "Kami antar kementerian sedang menyusun kesepakatan bersama, itu sedang diproses," kata Yohana, Kamis 21 September 2017 saat menghadiri Opera Anak Rusun.

Yohana mengatakan dia bersama Kementerian Pendidikan sedang menggodok sebuah kebijakan untuk melindungi anak-anak di sekolah maupun di lingkungan lainnya. "Kita harus memutus rantai kekerasan terutama di rumah yang kemudian dibawa ke sekolah oleh anak-anak," ujar dia.

Baca juga: Komnas PA Tuntut 2 Sekolah Pemilik Tradisi Duel Gladiator Ditutup

Kekerasan yang dilakukan anak-anak di sekolah, kata Yohana dapat berawal dari kekerasan yang anak tersebut lihat di lingkungan sekitarnya. "Kekerasan fisik masih sering terjadi di rumah tangga, ini yang dicontoh anak-anak," jelas Yohana.

Kasus kematian Hilarius Christian Evant Raharjo terjadi pada 29 Januari 2017. Namun kasus ini kembali mencuat berkat curahan hati ibunda korban, Maria Agnes yang viral di sosial media.

Baca juga: Duel Ala Gladiator, Siswa SMA di Bogor Tewas, 3 Orang Jadi ...

Maria menjelaskan berdasarkan informasi yang diterimanya, peristiwa duel ala gradiator yang diberi nama "bom-boman" ini sudah menjadi tradisi tahunan yang digelar oleh senior dan alumni SMU Budi Mulia Bogor dan SMU Mardi Yuana Bogor di Kota Bogor.

Venansius Raharjo ayah almarhum Christian mengatakan, kala kasus duel maut ini terjadi, keluarga tidak melapor ke polisi dengan alasan tidak mau jasad Christian diotopsi. "Tapi sekarang saya ingin kasus ini ditangani karena pelaku satu pun tidak ada yang dihukum,” ujar Venasius.

CHITRA PARAMAESTI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Muhammad Iqbal

Muhammad Iqbal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus