MATAHARI baru menyemprotkan fajar merah, ketika seorang lelaki yang kita sebut Subroto, 37 tahun, berkemas di rumahnya di Kupang, Surabaya. Ia mengenakan baju putih lengan pendek bergaris tipis dan celana gelap, sepatu sandal kuning. Sersan mayor polisi berambut ikal itu lalu menyelipkan Colt 38 di pinggangnya Sudah tiga bulan ini dompetnya menipis, dan suasana rumah tangga rada kacau. Sehari-hari dikenal sabar dan ramah, tapi pagi itu Subroto nekat: menguber istrinya yang ngacir dari rumah. Dengan langkah tetap, ia menuju kompleks perumahan Sinar Galaxy, Rungkut, Surabaya. Ia berhenti tak jauh dari rumah nomor lima. Di sanalah, Emmy, begitu istri berusia 25 tahun ini kita kasih nama, lagi ngendon rapi sudah satu jam si cantik tak kunjung nongol. Pukul delapan, sekitar dua jam kemudian. Subroto minta bantuan seorang tukang becak memanggil Emmy. Tak lama, seorang wanita cantik keluar. Tapi bukan Emmy. Ia mengaku bernama Sri, 25 tahun, begitu namanya kita tulis. Subroto lalu menyampaikan pesannya lewat Sri, agar Emmy keluar sebentar. Berhasil. Emmy keluar. Subroto sudah siap di halaman. Belum sempat Emmy menyadari keadaan, Subroto menyergapnya. Moncong "gundu" logam yang digenggamnya ia tempelkan ke pelipis Emmy yang langsung pucat pasi, meronta, dan berteriak-teriak. Mendengar keributan itu, seorang lelaki bertubuh tegap bergegas keluar. Sebut saja namanya Soedarto, 43 tahun, mayor polisi. Ia menyambar pistol. Tapi baru melangkah di ambang pintu, dadanya ditembus dua peluru. Soedarto menggelepar seperti ayam disembelih. Pistolnya terlepas. "Aduuuh, tolooong," teriaknya makin melemah. Dan akhirnya ia hanya mampu merintih, setelah sempat melepaskan tembakan. Subroto jadi seperti mata gelap. Ia menembak ke sana kemari. Sri, yang mengaku adik Soedarto, menjerit. Pinggangnya tersrempet peluru. Dan Emmy, yang berkulit putih bermata sipit itu, perutnya tertembus timah panas. "Tolong, tolong. Haus, minta air," jeritnya. Bersamaan dengan itu, Subroto terhuyung keluar pagar. Darah segar menggelegak dari mulutnya. Tangan kanan menggenggam pistol, tangan kiri membendung gumpalan darah di dada kirinya. Ia bersandar ke pagar rumah. Tapi tubuh yang tinggi semampai itu semakin lemas. Dan pistolnya terlepas. Ia terkulai, melorot ke tanah, tak sempat mengaduh. Hanya terdengar suara groook-groook-groook dari hidungnya. Penduduk dan pekerja bangunan di kompleks perumahan Sinar Galaxy yang berdatangan menyelimuti mayat Subroto dengan selembar tikar. Ketiga korban lainnya segera diangkut ke Rumah Sakit Islam. Tapi terutama karena keadaan Soedarto dan Emmy yang sudah sangat kritis, keduanya lantas diangkut ke Rumah Sakit Dr. Soetomo di Karangmenangan, Surabaya. Serombongan polisi dari Polsek Rungkut, Polwiltabes Surabaya, Polresta Surabaya Timur, segera berhamburan ke tempat kedua "koboi" itu berduel. Dan baru pukul 12.00 mayat Subroto diangkut dengan ambulans. "Benar-benar memalukan," gerutu seorang anggota Polri. Cerita yang layak difilmkan ini, bisa ditebak, gara-gara asmara. Subroto, yang sudah berkeluarga dan beranak dua itu, kasmaran dengan Emmy, yang kabarnya biasa melakukan bisnis asmara. Subroto memutuskan bercerai dari istri pertama lantas menikahi Emmy. Mereka sempat beranak seorang. Suatu saat, persis seperti skenario film murahan, Subroto agak sulit mendapatkan tambahan nafkah buat belanja dapur. Padahal, si Emmy, yang genit dan manja, terbiasa hidup mewah. Ia lantas melirik lelaki lain yang diharapkannya bisa memenuhi hasratnya. Yaitu Soedarto, mayor provost beranak tiga. Sekitar tiga bulan sudah Soedarto dan Emmy, konon, berkumpul kebo. Mereka mengontrak rumah di Sinar Galaxy tadi, Rp 300.000 setahun, untuk dihuni Emmy. Dan pak mayor, yang tak pernah mau menyerahkan kartu identitasnya kepada pak RT, sering menginap di sana. Sampai akhir pekan lalu, polisi belum dapat memberi keterangan apa pun. Tapi menurut para saksi mata, antara lain beberapa pekerja bangunan di Sinar Galaxy, Subroto, katanya, sempat mengulum laras Colt di tangan kanannya, dan menarik picunya.... Budiman S. Hartoyo, Laporan Biro Surabaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini