Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kapolri: Cepat atau Lambat Fredy Pratama akan Ditangkap

Gembong narkoba Fredy Pratama masih buron dan disebut bersembunyi di Thailand. Masih memasok narkoba ke Indonesia.

6 Desember 2024 | 09.17 WIB

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan kepada media saat konferensi pers Pencapaian Desk Pemberantasan Narkoba Program Asta Cita Presiden RI di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, 5 Desember 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan kepada media saat konferensi pers Pencapaian Desk Pemberantasan Narkoba Program Asta Cita Presiden RI di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, 5 Desember 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintah Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim) dan Kepala Divisi Hubungan Internasional untuk terus mengejar buronan Fredy Pratama, gembong narkoba asal Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Cepat atau lambat Fredy Pratama harus bisa diamankan," ujar dia, Kamis, 5 Desember 2024 di gedung Mabes Polri. Meski belum bisa meringkus Fredy, Listyo mengatakan Polri terus menyisir dan menindak jaringan Fredy di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Fredy diketahui berada di Thailand dan masih aktif memasok narkoba ke Indonesia. Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mangatakan, Fredy aktif mengirim narkotika ke Malaysia dan Indonesia.

Kamis, 28 November lalu, Mukti mengatakan Polri telah menangkap jaringan Fredy Pratama dengan barang bukti 25 kg narkotika. Untuk menelusuri jaringan Fredy, polisi telah bekerja sama dengan Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik Polis Diraja Malaysia (JSJN PDRM).

Pada Juni lalu, Tim gabungan Polri juga telah terbang ke Thailand untuk menindaklanjuti pencarian Fredy. Mereka berangkat setelah berhasil membantu Thailand menangkap buron nomor satu Thailand Chaowalit Thongduang di Bali. Saat itu posisi Fredy diperkirakan ada di wilayah perbatasan antara Thailand dengan Burma atau Myanmar.

Polri juga telah menjalin kesepakatan dengan kepolisian Thailand untuk membantu penangkapan Fredy Pratama. Bandar narkoba kelas kakap asal Indonesia itu disebut-sebut sebagai bandar narkoba terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp 51 triliun.  

Namanya mencuat sebagai pentolan gembong narkotika dan obat-obatan terlarang pada 2023. Untuk menggambarkan besarnya operasi perburuan Fredy, polisi bahkan menyebutnya sebagai operasi Escobar. Escobar merujuk pada Pablo Escobar, bos narkotika paling terkenal di Kolombia. 

Banyak jaringan Fredy yang telah diciduk oleh polisi. Seperti Tri Wahyu, kakak kelas Fredy semasa duduk di Sekolah Menengah Atas. Sebelumnya, Polri juga telah menangkap tiga warga negara Indonesia di Thailand, September 2023.

Mereka diduga anak buah dari Fredy. Fredy Pratama melarikan diri ke Thailand karena istrinya adalah warga Thailand. Ayah mertuanya juga diketahui sebagai kartel narkoba di Negeri Gajah Putih itu.

Jihan Ristiyanti

Jihan Ristiyanti

Lulusan Universitas Islam Negeri Surabaya pada 2021 dan bergabung dengan Tempo pada 2022. Kini meliput isu hukum dan kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus