Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Kapolri Resmikan Pembentukan Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO Bareskrim

Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO Bareskrim Polri akan fokus menangani kejahatan gender, perempuan, anak, dan perdagangan orang

17 Desember 2024 | 16.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit berbicara di dalam acara "Gender Mainstreaming Insight: Equality in Action, Insight in Policy" serta peluncuran Direktorat Tindak Pidana Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Pemberantasan Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri di Gedung Tribrata, Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024. Foto: ANTARA/HO-Divisi Humas Polri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan pembentukan Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak (PPA) dan Pidana Perdagangan Orang (PPO) Bareskrim Polri. Sigit telah menunjuk Brigadir Jenderal Desy Andriani untuk memimpin direktorat baru ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sambutannya, Sigit menyampaikan jika pembentukan Direktorat Tindak Pidana PPA-PPO bukanlah hal yang mudah. Sebab semula Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) hanya membatasi ada enam direktorat. "Namun kemudian disetujui oleh presiden," ujar dia di Jakarta, Selasa, 17 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sigit berharap direktorat ini nantinya bisa berkembang di tingkat Polda hingga tingkat Polres.

Dalam acara yang digelar di Grand Ballroom the Tribrata, Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan itu, Desy menjelaskan jika direktoratnya akan fokus menangani isu gender kekerasan pada perempuan dan anak dan perlindungan kepada kelompok rentan.

Menurut dia, pembentukan Direktorat PPA dan PPO di tingkat Polda dan Polres masih dalam pembahasan. Polri masih melakukan diskusi internal dengan Kementerian PANRB dan Kementerian PPPA.

Hadir pula dalam acara peresmian ini Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi. Ia menyampaikan kebanggannya atas direktorat baru tersebut. Menurutnya, hadirnya Direktorat PPA dan PPO akan memperkuat sinergitas penanganan kekerasan pada anak dan perempuan yang kini makin banyak

Ia menyebut dalam lima tahun terakhir periode 2019-2023 ada 2.265 korban TPPO. Dari data tersebut perempuan dan anak menjadi target kekerasan paling tinggi. Sebanyak 51 persen dari data tersebut korbannya adalah anak-anak, 47 persen perempuan dewasa, dan 2 persen laki-laki dewasa. 

 

 

Jihan Ristiyanti

Jihan Ristiyanti

Lulusan Universitas Islam Negeri Surabaya pada 2021 dan bergabung dengan Tempo pada 2022. Kini meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus