Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo mengungkapkan, telah membentuk satuan Komando Sektor Pertahanan Udara di Ibu Kota Negara (IKN) baru yang akan bernama Nusantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat ini, ia menjelaskan satuan tersebut telah terbentuk di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta. Nantinya, satuan komando ini akan segera di relokasi ke wilayah IKN dilengkapi alat utama sistem senjata atau alutsista terbaru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Organisasinya sudah ada di sini. Nanti kita relokasi ke sana dengan alutsista baru tentunya yang bisa menjamin keamanan wilayah udara khusus wilayah ibu kota," ucap dia di Mabes TNI AU, Jakarta, Jumat, 4 Maret 2022.
Selain itu, dia melanjutkan, TNI AU juga akan membangun satu pangkalan udara di sana dan akan menempatkan satuan-satuan udara khusus yang mendukung kegiatan Presiden dan Wakil Presiden.
"Seperti kita ketahui skuadron udara 17 dan 45 adalah dua satuan yang mendukung kegiatan penerbangan Presiden dan Wakil Presiden dan mungkin juga akan kita tempatkan beberapa satuan pendukung," paparnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjabarkan rincian kebutuhan lahan pertahanan militer di Ibu Kota Negara atau IKN baru di Kalimantan Timur. Menurutnya, kebutuhan pertama adalah 300 hektare untuk Markas Besar TNI yang memang lokasinya ada di sekitar Istana Negara, gedung Dewan Perwakilan Rakyat dan gedung lembaga yudikatif.
Namun di luar Mabes TNI, kata Andika, sebagai IKN perlu menghadirkan kekuatan tambahan untuk militer Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Menurutnya Angkatan Darat memerlukan tambahan komando daerah militer dan perangkatnya yang bermacam-macam.
Angkatan Laut, tutur Andika, juga diperlukan. Misalnya bagian dari armada, Pangkalan TNI Angkatan Laut serta satuan pemeliharaan dan perbaikan. Termasuk pengamanan dari fasilitas-fasilitas serta alutsista. Adapun untuk Angkatan Udara perlu kehadiran Pangkalan TNI AU, komando sektor pertahanan udara beserta alutsistanya.
“Untuk Angkatan Udara ditambah kita memerlukan 2.700 hektare, karena lanud-nya sendiri kebutuhannya 2.400 hektare. Angkatan Laut sekitar 980 hektare dan Angkatan Darat sekitar 800 hektare,” tutur Andika.