Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kasus Penusukan Wanita, Polisi: Hotel Tak Nyalakan CCTV

Polisi sayangkan manajemen hotel yang tidak nyalakan CCTV saat kasus penusukan perempuan terjadi di Jakarta Barat.

4 Mei 2020 | 22.47 WIB

Ilustrasi kamera pengintai. Sxc.hu/Anja Ranneberg
Perbesar
Ilustrasi kamera pengintai. Sxc.hu/Anja Ranneberg

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyayangkan sejumlah hotel di kawasan Tamansari, Jakarta Barat yang tidak menghidupkan kamera pengintai atau CCTV guna mencegah kriminalitas. Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari, Kompol Dicky Ferttofan, menyebutkan polisi sudah mengimbau manajemen hotel untuk menghidupkan CCTV sejak peristiwa pembiusan wanita di Hotel New Mangga Dua beberapa waktu lalu yang berujung penganiayaan hingga meninggal dunia.

"Sejak beberapa minggu lalu kami sudah ingatkan hotel di sekitar situ agar menyalakan CCTV. Hal itu agar memudahkan pencegahan tindak kriminal di dalam hotel," ujar Dicky di Jakarta, Senin, 4 Mei 2020.

Pada peristiwa penganiayaan perempuan dengan 12 luka tusuk di tempat kejadian perkara atau hotel di kawasan Tamansari pada Minggu, 3 Mei 2020, Dicky mengatakan hotel tak menyalakan CCTV. "Pihak hotel CCTV-nya mati, padahal lokasi kejadiannya bersebelahan dengan TKP meninggal dunia Hotel New Mangga Dua. Sudah kami ingatkan kalau ada kejadian, ke depan tolong dinyalakan CCTV," ujar dia.

Matinya CCTV saat peristiwa kriminal itu berlangsung membuat polisi kehilangan satu bukti yang dapat mempermudah pencarian tersangka. Selain itu, kesaksian resepsionis yang mengaku tidak mendengar aksi kekerasan di kamar hotel tersebut membuat polisi heran. 

"Padahal lokasi kamarnya sebelahan dengan resepsionis. Masa tidak mendengar kejadian," kata Dicky.

Sebelumnya, Kapolsek Metro Tamansari AKBP Abdul Ghafur mengungkapkan wanita yang ditemukan bersimbah darah dalam kamar salah satu hotel di kawasan tersebut merupakan korban penganiayaan. "Dia korban penganiayaan. Sempat check in dengan laki-laki yang berkenalan lewat aplikasi MiChat," ujar Ghafur.

Ghafur mengatakan korban berinisial E (19) sudah dipulangkan setelah mendapat perawatan karena mengalami 12 luka tusukan. Setelah masuk kamar hotel pada Minggu dini hari, korban dirampok dan tubuhnya ditusuk 12 kali dengan benda tajam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Dia masih hidup, korban penganiayaan. Dia sudah pulang ke kosannya, istirahat di rumah," kata Ghafur. Kini anggota polisi masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penganiayaan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus