Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Telepon seluler Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E berdering pada Kamis sore, 7 Juli 2022. Putri Candrawathi, istri Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, meneleponnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Ibu menelepon sambil menangis," ujar Deolipa Yumara, mantan pengacara Richard, Kamis, 11 Agustus lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sambil terisak, kata Deolipa yang mengutip pengakuan kliennya, Putri meminta Bharada Richard segera pulang ke rumah. Putri sedang berada di rumahnya di kompleks Cempaka Residence, Magelang, Jawa Tengah. Richard sedang bersama Brigadir Kepala Ricky Rizal. Keduanya baru saja mengantar makanan untuk anak kedua Ferdy dan Putri di Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara yang berjarak sekitar 3 kilometer.
Pada Kamis itu, Putri sedang berada di Magelang untuk mengunjungi anak keduanya tersebut. Ia mengajak dua pembantunya, Kuwat Maruf dan Susi. Selain ditemani Richard dan Ricky, ia dikawal ajudan Ferdy lain, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir Yosua alias Brigadir J.
Adapun Ferdy Sambo sehari sebelumnya lebih dulu balik ke Jakarta naik pesawat.
Seseorang yang mengetahui kasus ini menyebutkan pembantu Ferdy, Kuwat, dikabarkan memergoki Yosua tengah bersama Putri pada Kamis sore itu.
Esoknya, nun di Jakarta, Brigadir Yosua meregang nyawa di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Peristiwa di Magelang ini disebut-sebut jadi motif pembunuhan terhadap Brigadir J. Baca berita lengkapnya di Majalah Tempo edisi Sabtu, 13 Agustus 2022, Peristiwa Magelang yang Misterius.
TIM MAJALAH TEMPO
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.