Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Klinik Kecantikan di Depok Ungkap Kronologi Tewasnya Wanita asal Medan Saat Sedot Lemak

Klinik kecantikan WSJ di Depok buka suara soal tewasnya seorang wanita asal Medan yang sedang sedot lemak di klinik tersebut.

29 Juli 2024 | 13.14 WIB

Klinik WSH Beauty tutup setelah kabar dugaan malptaktik yang mengakibatkan pasien asal Medan meninggal dunia usai sedot lemak di klinik di Jalan Ridwan Rais, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok, Sabtu, 27 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Perbesar
Klinik WSH Beauty tutup setelah kabar dugaan malptaktik yang mengakibatkan pasien asal Medan meninggal dunia usai sedot lemak di klinik di Jalan Ridwan Rais, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok, Sabtu, 27 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah bungkam usai dugaan malpraktik yang mengakibatkan wanita asal Medan, ENS (30 tahun) meninggal usai sedot lemak, akhirnya pihak Klinik Kecantikan WSJ Beauty buka suara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Melalui kuasa hukumnya, klinik kecantikan yang beralamat di Jalan Ridwan Rais, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok tersebut membeberkan kronologi versi mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kronologinya itu awalnya Ella (korban) ini pesan dulu, harus ada janjian dulu, terus janjian pada tanggal 22 Juli hari Senin kalau nggak salah. Beliau sampai di klinik sekitar jam 11.00 WIB, menunggu dulu diperiksa dulu sesuai dengan prosedur yang ada, administrasi dilanjut jam 12.30 WIB diambil tindakan sama klinik," tutur kuasa hukum Klinik Kecantikan WSJ Beauty Depok Rikardo Siahaan saat ditemui di Kecamatan Beji, Depok, Minggu malam, 28 Juli 2024.

Menurut Rikado, saat diambil tindakan masih normal untuk menyedot lemak di bagian lengan kanan dan kiri, tiba-tiba korban pingsan kemudian kejang.

"Ada kejang, habis itu dari dokternya, langsung inisiasi infus, dicari nadinya, tiba-tiba pembuluh darahnya pecah mau diinfus yang kedua tidak bisa juga," terang Rikardo.

Kemudian, pihak klinik langsung membawa korban ke RS di Jalan Margonda dan kondisinya masih hidup, namun saat tiba di RS, Ella sudah meninggal.

"Kalau enggak salah pas diperiksa matanya Ibu Ella sudah tidak ada. Kalau pemicunya saya enggak tahu apa-apa, medis yang mengerti kenapa bisa kejang dan pembuluh darah pecah, nanti tim medis yang menjelaskan," kata Rikardo.

Ditanyakan sebelum tindakan sedot lemak prosedurnya bagaimana, Rikardo menjelaskan pihak klinik melaksanakan segala administrasi dan prosedur sudah dilakukan.

"Cuma ada yang tidak jujur dari Ibu Ella, setelah kejadian tersebut jadi kebetulan Ibu Ella sopir langganan pas kita tanya ini gimana ini, pas dilihat sopir ngasih tahu 'oh iya, Ibu Ella baru sampe hari ini' hari itu juga sebelumnya mengatakan ke kami bahwa di Jakarta sudah dua hari," papar Rikardo.

Padahal, Rikardo melanjutkan. secara prosedur untuk tindakan sedot lemak wajib minimal itu harus ada istirahat satu hari, namun lantatan korban mengaku sudah 2 hari di Jakarta jadi dilakukan tindakan.

"Karena Ibu Ella bilang sudah dua hari di Jakarta berarti sudah istirahat. Kita tahunya setelah kejadian sopirnya cerita ke kita. Kalau dia dari Medan sendiri gak ada yang mendampingi," ujar Rikardo.

Disinggung komunikasi dengan keluarga korban, Rikardo mengklaim sudah baik, karena setelah kejadian, yakni Selasa 23 Juli 2024 pihak klinik mengantarkan jenazah Ella ke Medan.

"Kebetulan saya sendiri juga ikut mengantarkan jenazah, sesampainya di Medan keluarga menyambut dengan baik, sampai di sana habis disalatkan dimasukkan ke rumah dulu, dibuka petinya karena naik pesawat dan keluarga nanya ke kita 'bisa dibuka nggak,' oh silahkan bisa dibuka semua," katanya.

Ia pun mengklarifikasi di pemberitaan yang mengatakan saat di rumah duka keluarga tidak boleh dibuka dan hanya diperlihatkan kepala.

"Sebenarnya kami tidak melarang itu. Kalau ada keluarga yang bersangkutan ditanyakan saja, kita enggak ada melarang apa-apa, jenazah kita antarkan, kita nunggu di luar. sampai di sana habis disalatkan, dimakamkan," tukasnya.

Pihaknya pun ikut mengantar ke pemakaman dan menjelaskan kronologinya kepada keluarga korban, bahkan sampai tahu korban memiliki anak yang masih usia sekolah.

"Sebenarnya kita menjelaskan keluarga kalau dibilang keberatan tidak ada, karena yang kita jelaskan ke keluarga tidak ada yang ditutupi. Keluarga mengucapkan terima kasih jenazah diantarkan kita beranggapan ini musibah. Istilahnya pihak keluarga baik tidak ada apa-apa," terang Rikardo.

Rikardo mengungkapkan, korban telah dua kali datang ke klinik WSJ Beauty Depok, namun pada kunjungan kedua baru melakukan treatment di sana.

"Pertama kali menemani temannya. Untuk treatment baru pertama kali," katanya.

Ia pun mengklaim dokter yang menangani sedot lemak korban berkompeten dan legalitasnya sesuai tindakan yang dilakukan ketika ditanya wartawan latar belakang dokter di klinik.

"Dia dokter berkompeten lah terkait legalitasnya sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Ada (sertifikasinya) karena kita meminta itu untuk melakukan tindakan itu. Kalau (dokter dari mana) itu saya tidak tahu praktiknya di mana saja," jawab Rikardo.

Terkait kakak korban sampai komplain dan curhat di media sosial, Rikardo menerangkan bahwa almarhumah orang medan dan keluarganya lumayan yang mengantar ke pemakaman.

"Ini kakaknya sudah konfirmasi ke saya karena kebutuhan kakaknya lagi hamil 9 bulan, jadi dia enggak datang pas pemakaman itu. Jadi dia kurang puas penjelasannya makanya buat di medsos membuat begitu, kemarin ketemu kita luruskan kita ceritakan pada keluarga pertama ke kakaknya juga ya," kata Rikardo.

Ia pun mengklaim keluarga keluarga korban sudah memaklumi dan diselesaikan secara kekeluargaan.

"Pihak keluarga kita sudah clear, untuk anaknya diperhatikan karena masih sekolah dan kita juga pihak klinik sudah mengiyakan untuk kebutuhan anak tersebut," ucap Rikardo.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus