Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Kronologi Bank DKI Ngadat: dari Gagal Transaksi di Malam Takbiran, Direktur IT Dicopot sampai Dilaporkan ke Polisi

Pramono Anung terlihat murka menyusul macetnya pelayanan Bank DKI, yang dikeluhkan nasabah sejak Malam Takbiran lalu.

11 April 2025 | 08.51 WIB

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, saat rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI, 8 April 2025. (Instagram@pramonoanungw)
Perbesar
Gubernur Jakarta, Pramono Anung, saat rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI, 8 April 2025. (Instagram@pramonoanungw)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

GUBERNUR Jakarta Pramono Anung Wibowo terlihat murka dalam rapat terbatas dengan Direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta, di hari pertama kerja setelah libur Lebaran, Selasa, 8 April 2025. Ia pun menyatakan direktur IT bank milik pemerintah provinsi Jakarta itu, Amirul Wicaksono, harus dicopot hari itu juga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kemarahan ini dipicu macetnya pelayanan Bank DKI, yang dikeluhkan nasabah sejak Malam Takbiran lalu. Ia pun memerintahkan masalah macetnya pelayanan Bank DKI ke ranah hukum. "Laporkan ke Kabareskrim, proses hukum," katanya. "Karena ini sudah keterlaluan. Nggak mungkin nggak melibatkan orang dalam."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kekacauan ini bermula pada malam takbiran Idul Fitri lalu atau 30 Maret 2025. Sejumlah nasabah mengeluh tidak bisa bertransaksi baik dengan JakOne, aplikasi digital milik Bank DKI, transaksi dengan QRIS atau sekedar menarik uang tunai di ATM.

Pengguna media sosial X, mengeluhkan layanan aplikasi JakOne Mobile milik Bank DKI yang tidak bisa diakses selama berhari-hari. “Pagi ini bener-bener mau ngamuk soalnya @bank_dki dari malem takbiran sampe sekarang MAINTENANCE dan nggak selesai-selesai,” tulis akun X @la******* pada Kamis, 3 April 2025.

Sebelumnya akun @Adi****** pada 2 April 2025, menulis: "yaa allah ini kapan benernya bank dki, tagihan payletter udah mau pada jatuh tempo, sedangkan uang nya ketahan di bank dki. bagaimana pertanggungjawaban nya ini konsumen sangat di rugikan banget sihh inii."

Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik Cyril Raoul Hakim alias Chico Hakim menyebut pemeliharaan sistem atau maintenance yang dilakukan Bank DKI saat ini merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan nasabah.

"Memang sekarang ini tidak bisa melayani transfer antar bank dari Bank DKI, ATM nggak ada masalah, semua jalan kecuali transfer antar bank dan QRIS. Justru ini bentuk kehati-hatian untuk menjaga keamanan dana nasabah," kata Chico Hakim dalam keterangan tertulis pada Senin, 7 April 2025, sebagaimana diberitakan Antara.

Menanggapi isu serangan siber yang diduga menjadi penyebab gangguan, Chico menegaskan bahwa belum ada informasi resmi yang mengarah ke dugaan tersebut. Ia tidak mau menduga-duga perihal indikasi serangan siber terhadap Bank DKI.

“Kami dari pihak Gubernur dan Wakil Gubernur terus berkomunikasi dengan pihak Bank DKI. Kami belum menerima informasi perihal dugaan serangan siber,” kata Chico.

Gubernur Pramono juga memerintahkan jajarannya tak ikut campur soal masalah tersebut karena ia ingin warga percaya bahwa Pemprov DKI Jakarta melayani warganya dengan baik. "Siapapun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? Untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu," katanya.

Di sisi lain, ia pun mewanti-wanti agar kejadian tersebut tak terulang kembali. Bahkan, dia berharap Bank DKI bisa naik ke bursa saham. "Ini (gangguan layanan) yang terakhir. Nggak boleh lagi ada kejadian keempat," katanya.

Anjurkan Pakai Flip

Karena proses pemulihan tak kunjung selesai, Bank DKI menganjurkan nasabahnya menggunakan aplikasi Flip untuk transfer antar-bank. "Transfer ke bank lain, lebih mudah dan murah pakai Flip," tulis bank DKI pada unggahan di akun Instagramnya, 8 April 2025.

Pengguna membalas unggahan itu dengan menulis komentar: "Min... Apa ga malu min?"

Dana Nasbah Aman

Bank DKI memastikan bahwa data dan dana nasabah tetap aman, meski beberapa hari lalu bank BUMD Provinsi DKI Jakarta tersebut mengalami gangguan sistem pelayanan.

"Bank DKI menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian serta memahami pentingnya menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh para nasabah," kata Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 10 April 2025.

Ia mengatakan bahwa kerahasiaan dan keamanan data serta dana nasabah tetap terjaga, tanpa mengalami gangguan selama masa pemulihan sistem. "Karena itu kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik dengan memastikan seluruh informasi dan dana nasabah tetap aman dan terlindungi," katanya.

Agus menambahkan bahwa Bank DKI terus mengupayakan langkah-langkah percepatan agar proses pemulihan berjalan optimal dan seluruh layanan Bank DKI dapat kembali berjalan normal serta dapat digunakan nasabah sesegera mungkin.

Agus juga menyampaikan apresiasi dan rasa hormat atas kepercayaan serta hubungan baik yang selama ini terjalin dengan seluruh nasabah.

Ia menegaskan bahwa keberlangsungan dan kualitas hubungan dengan nasabah menjadi perhatian utama Manajemen Perseroan.

Bank DKI telah memulai proses pemulihan layanan secara bertahap. Tahap pertama yang dibuka adalah layanan ATM Off-Us, yang kembali dapat digunakan sejak Senin, 7 April 2025. Layanan ATM Bank DKI telah sepenuhnya pulih dan dapat digunakan kembali secara normal, termasuk transfer antarbank hingga pembayaran berbagai tagihan.

Dilaporkan ke Bareskrim

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A. Chaniago mengatakan bahwa Bareskrim Polri telah menerima laporan dari Bank DKI. “Benar, pada 1 April kami telah menerima laporan dari pihak Bank DKI,” katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis, seperti dikutip Antara.

Terkait substansi laporan dan subjek yang dilaporkan, dia masih belum bisa membeberkannya.

Kendati demikian, dirinya memastikan bahwa laporan tersebut telah ditindaklanjuti.

“Saat ini, pelaporan tengah didalami dan dipelajari lebih lanjut,” katanya.

Bank DKI Jakarta memastikan bahwa tidak ada serangan peretas atas gangguan sistem perbankan sejak 29 Maret 2025 dan dipastikan semua dana nasabah aman.

"Dari evaluasi yang dilakukan Bank DKI, kami sudah memeriksa mendalam belum ada indikasi serangan hacker," kata Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo.

Agus memastikan bahwa tidak ada kesengajaan dalam gangguan sistem perbankan itu.

Ia menjelaskan bahwa gangguan sistem perbankan dikarenakan sistem pengamanan internal Bank DKI pada waktu itu secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan.

"Fitur itu sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah," ujarnya.

Ervana Trikarinaputri berkontrobusi dalam penulisan artikel ini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus