Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta menggandeng Bank DKI untuk meluncurkan sistem pembayaran Martipay guna meningkatkan pelayanan bagi para pelanggannya. Digital Business Department Head PT MRT Jakarta, Ezron Yotham Sinaga, mengatakan peluncuran Martipay ini tak lepas dari keputusan perusahaan menghentikan pembayaran berbasis kartu Single Trip atau Multi Trip.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Standar pelayanan minimum harus memiliki sistem pembayaran sendiri, maka diputuskan lisensi berbasis kartu disetop dan ganti ke server based payment,” katanya dalam workhsop Transformasi Digital Media Pembayaran MRT Jakarta, Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan perusahaan memiliki tiga opsi dalam meluncurkan pembayaran berbasis server sendiri. Pertama, membangun dan mengelola sendiri infrastrukturnya, tapi konsekuensinya implementasi akan memakan waktu lama. “Kompetensi utama MRT bukan di payment,” katanya.
Pilihan kedua, yaitu co-branding. Opsi ini dilakukan dengan cara MRT meminjam nama sistem pembayaran milik mitra, dalam hal ini Bank DKI melalui Jakonepay. Pilihan ini dinilai lebih realistis karena MRT Jakarta tidak perlu membangun dari awal dan memikirkan pemeliharaannya.
Opsi ketiga, yakni whitelabel di mana MRT membangun infrastruktur, sedangkan lisensi dan perizinan pembiayaan berbasis server diurus mitra. Kekurangannya ketika MRT Jakarta ingin melakukan modifikasi atau menambahkan fitur, harus mendapat persetujuan mitra.
Dari tiga pilihan tersebut MRT Jakarta akhirnya memutuskan mengambil opsi kedua, co-branding. “Ini paling ideal, paling simpel, karena kami serahkan pada ahlinya,” ujar Ezron.
“Namanya martipay, tapi di belakangnya, teknologinya, semuanya itu Bank DKI,” ucap Ezron menambahkan.
Selain itu, kata Ezron, keputusan MRT Jakarta menggandeng Bank DKI yang sesama BUMD DKI sebagai antisipasi jika kerja sama dengan mitra-mitra lain di sektor pembayaran digital berakhir. “Kami harapkan kami merasa aman karena punya sistem pembayaran sendiri yang independen,” tuturnya.
Sarana Penyaluran Subsidi Tepat Sasaran
Ezron menuturkan kolaborasi MRT Jakarta dan Bank DKI yang sama-sama BUMD DKI diharapkan dapat membantu pemerintah provinsi dalam memberikan subsidi tepat sasaran. Subsidi tersebut salah satunya bisa dengan pemberian tarif khusus bagi pengguna MRT Jakarta.
Ia menjelaskan karakteristik pembayaran berbasis server adalah mengenal para konsumennya. “Siapa, sih, orang ini? Umurnya? Pekerjaannya? ini perlu dideteksi agar subsidi tepat sasaran,” ucap dia.
Bank DKI Jamin Keamanan Data
Yessi Diah Sundari dari Grup Bisnis Digital Bank DKI menyambut baik kerja sama dengan MRT Jakarta. Ia menjamin keamanan data pengguna MRT Jakarta yang memakai Martipay akan terjaga. Ia mengklaim saat ramai-ramai peretasan Pusat Data Nasional pada Juni lalu Bank DKI tidak terdampak.
“Standar keamanan kami sudah ISO, tidak bisa sembarang orang masuk ke server kami,” katanya di forum yang sama.
Selain itu, Yessi mengatakan perusahannya melakukan pencadangan data berkala sekali tiap bulan.