Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat bertato badut di perumahan
West One City, Cengkareng, Jakarta Barat, minim penerangan saat malam hari. Lokasi jogging track itu juga tidak memiliki CCTV.
Berdasarkan pantauan Tempo, lokasi penemuan mayat pria dengan tato badut tersebut merupakan jalan setapak tidak beraspal untuk jogging track dan akses ke permukiman warga di wilayah Kelurahan Duri Kosambi, Kecamatan Cengkareng.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas keamanan bernama M. Arif mengatakan tempat mayat itu ditemukan memang tak memiliki penerangan saat malam hari. "Cuma dari lampu jalanan ini aja," ujar laki-laki 47 tahun itu saat ditemui di pos satpam kompleks perumahan itu, Selasa, 27 Desember 2022.
Saat penemuan mayat kemarin, Arif mengatakan sedang tidak berjaga. Dia tidak mengetahui persis bagaimana laporan dari orang yang pertama menemukan jasad pria itu.
Lokasi Penemuan Mayat Adalah Tempat Jogging dan Anak Bermain
Lahan berumput tempat mayat bertato badut ini adalah area jogging track berbentuk persegi panjang yang biasa dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berolah raga atau jalan pada pagi dan sore. Banyak anak-anak kecil dan remaja yang bermain sepak bola atau bulu tangkis di tengah jogging track. Jarak menuju TKP dari Pos Satpam kurang lebih sekitar 300 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun setengah akses jalanan ditutup oleh pagar supaya kendaraan tidak mendekati area jogging track. Pada Selasa sore, banyak anak-anak yang bermain di sekitar TKP.
Setelah kejadian penemuan mayat kemarin, mereka tampak tidak terganggu dengan garis polisi di sekitar lokasi dan terus bermain. Garis polisi yang dibentangkan di antara pohon sekitar TKP diangkat ketika anak-anak hendak masuk ke lapangan rumput itu.
Hingga saat ini penyebab kematian pria bertato yang belakangan diketahui bernama Hendra Anggono, 37 tahun, masih dalam penyelidikan. Kapolsek Cengkareng Komisaris Polisi Ardhie Demastyo mengatakan polisi masih mencari saksi lain dan CCTV yang merekam aktivitas di sekitar lokasi penemuan jasad pria yang bekerja sebagai sopir angkot itu.
Polisi menduga mayat pria dengan tato badut di Cengkareng itu adalah korban pembunuhan karena ditemukan bekas kekerasan di bagian kepala dan pinggang. Namun polisi belum bisa memastikannya. "Masih kita dalami," tuturnya saat dihubungi, Selasa, 27 Desember 2022.
Baca juga: Penemuan Mayat Bertato Badut di Cengkareng, Ada Tanda Kekerasan di Kepala dan Punggung