Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia menyatakan bahwa biro umroh First Travel menggunakan sistem 'gali lubang tutup lubang' untuk memberangkatkan jemaah. Uang setoran dari jemaah yang baru mendaftar, digunakan untuk memberangkan jemaan yang mendaftar lebih awal. Modus itu seperti dalam lagu Raja Dangdut Rhoma Irama.
"Mereka kan berangkatkan jemaah, nah ada kekurangan, maka pelaku ambil dari korban berikutnya, jadi sistem gali lubang tutup lubang," kata Kepala Bagian Mitra Biro Penmas Divisi Humas Polri, Kombes Pol Awi Setiyono. "Karena memang modus untuk menariknya begitu, diberangkatkan sedikit-sedikit," katanya menjabarkan modus First Travel.
Baca juga:
Korban Pelapor First Travel Tembus 1200 Orang
Biro First Travel, ungkap Awi, pada awalnya akan memberangkatkan jemaah pada periode keberangkatannya Januari sampai Desember 2016. "Tapi ternyata tidak bisa diberangkatkan semua, sehingga molor sampai Mei 2017," ucapnya.
Namun jemaah kembali disuguhi paket haji menggunakan pesawat sewaan, dengan tambahan dana Rp 2,5 juta. "Itu agar bisa berangkat lebih cepat, namun setelah Mei 2017 ternyata belum berangkat juga, jadi ditawari lagi paket ramadhan, juga dengan tambahan dana lagi, agar jemaah segera diberangkatkan segera," ujar Awi.
Baca pula:
Bos First Travel Ditanya, Mas Gimana Rasanya Makan Uang Jemaah?
Sebelumnya, salah satu agen yg memiliki piutang pada First Travel membeberkan bahwa First Travel membuat jadwal umrah bagi calon jemaahnya. Tujuannya agar jemaah yg daftar lebih dulu bisa dibiayai oleh pendaftar berikutnya.
Karena itu, bagian marketing First Travel didorong untuk bisa menambah jumlah jamaah dari tahun ke tahun. Target penambahan jumlah jemaah rata-rata mencapai 20 persen tiap tahun.
Perihal target penambahan jamaah sebanyak 20 persen tersebut, Awi mengaku hal tersebut masih didalami oleh penyidik. "Belum ada, belum terungkap, informasi dari mana itu ?," kata Awi balik menanya.
Awi juga belum mengetahui adanya upaya pengajuan penangguhan penahanan oleh tiga tersangka bos First Travel Andika, Anniesa Hasibuan dan Kiki Hasibuan. "Belum tahu juga saya soal itu," ujarnya.
FAJAR PEBRIANTO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini