Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Orang tua bayi yang diduga tertukar yakin bahwa bayi miliknya tertukar dengan bayi lain. Hal itu disampaikan oleh pendamping korban, Angel, saat merespons pernyataan resmi dari pihak Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta tentang dugaan bayi tertukar ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angel menyebut orang tua dari bayi itu memiliki bukti-bukti yang menguatkan dugaan mereka bahwa bayi yang dilahirkan pada 16 September 2024 itu berbeda dengan ciri-ciri bayi yang dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pihak keluarga juga sudah mengukur panjang bayi yang meninggal itu dengan menggunakan sarung anak-anak. Waktu itu sempat ditaruh di atas sarung dan ternyata panjang bayi itu melebih sarung yang dilipat,” kata Angel saat dihubungi, Ahad, 15 Desember 2024.
Dia juga mengatakan MR, ayah sang bayi, telah membandingkan foto bayinya dengan bayi yang diduga tertukar tersebut. Ada ciri fisik seperti bayi milik MR tidak memiliki tahi lalat, sedangkan bayi yang diduga tertukar itu memiliki tahi lalat di wajah.
“Lalu ada bintik-bintuk bekas suntikan di kaki. Biru begitu, kanan dan kiri. Seperti bekas suntikan yang sudah lama,” kata dia. Angel juga mengungkapkan ciri lain seperti pusar bayi yang sudah cenderung masuk ke dalam. “Harusnya kalau baru lahir pusar bekas dipotong ari-ari itu masih agak menonjol ke luar. Sudah dalam begitu,” ujar Angel.
Untuk membuktikan apakah bayi itu benar tertukar atau tidak, pihak rumah sakit telah menawarkan untuk melakukan tes DNA. Namun, Angel mengatakan hingga saat ini orang tua dari bayi yang diduga tertukar itu belum juga mendapat fasilitas tes DNA yang dijanjikan rumah sakit. Diketahui, pihak rumah sakit berjanji untuk memberikan rekam medis serta memfasilitasi tes DNA pada Jumat, 13 Desember 2024.
Sementara itu, dalam keterangan resminya, Direktur Utama RS Islam Jakarta Cempaka Putih Pradono Handojo menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalankan prosedur yang belaku tentang operasional rumah sakit.
Dia menjelaskan bahwa rumah sakit sudah memberikan informasi tentang jenis kelamin bayi dan informasi lainnya sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Berdasarkan hal itu, kami meyakini semua prosedur telah dijalankan sebagaimana mestinya,” kata Pradono.
Dia juga mengatakan untuk menjawab semua keluhan dari keluarga MR, membutuhkan waktu. Ia meminta agar semua pihak bersabar dan menghormati privasi keluarga yang terdampak. Dia juga berjanji untuk menangani kasus dugaan bayi tertukar ini dengan transparan dan bertanggungjawab.