Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komnas HAM Papua Frits Ramandey mengatakan Egianus Kogoya menjamin keselamatan pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens dalam penyanderaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Egianus Kogoya, Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Komando Daerah Pertahanan III Derakma Ndugama, telah menyandera Philips selama 8 bulan sejak Februari tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Frits mengatakan jaminan Kogoya atas keselamatan Philips diperoleh dari hasil pemantauan Komnas HAM Papua sejak 7 April 2023. Menurut Frits, dia diminta melakukan pemantauan oleh juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom terhadap Philips.
“Egianus sebagai pihak yang melakukan penyanderaan itu memberi jaminan,” kata Frits kepada Tempo, Kamis, 3 Agustus 2023.
Frits mengatakan selama pemantauan pihaknya telah melakukan upaya negosiasi, setidaknya meminta kepada OPM mempublikasikan kondisi Philips. Negosiasi itu dilakukan Komnas HAM Papua melalui juru bicara dan kurir. Negosiasi berhasil. Sejak saat itu, Egianus menyebarkan video-video terkait kondisi Philips.
“Akhirnya mereka bisa mempublikasi kondisi dia, paling tidak melalui video yang disebar,” kata Frits.
Frits mengatakan Komnas HAM Papua mencoba menyusun kerangka pemantauan dan pembebasan. Ia menemui Pangdam Cendrawasih dan Kapolda Papua membahas hal tersebut pada 14 April 2023. Namun keesokan harinya terjadi ekskalasi serangan OPM terhadap TNI di Mugi-Mam Nduga. 5 prajurit TNI gugur dalam serangan 15 April ini. Negosiasi sempat terhenti dan Komnas HAM berupaya membuka kembali komunikasi dengan Egianus.
“Akhir Mei kami coba komunikasi lagi,” ujar Frits.
Frits mengatakan jaminan perlindungan Egianus terhadap Philips tertuang dalam pesan video usai pengancaman menembak Philips pada Juni kemarin. Setelah ultimatum dua bulan, Egianus kemudian menyampaikan pernyataan bahwa Philips dalam keadaan baik dan mereka memberi perlindungan.
Presiden Jokowi mengatakan pemerintah terus berupaya melakukan negosiasi untuk menyelamatkan pilot Susi Air tersebut. Aparat TNI-Polri sudah beberapa kali melakukan operasi pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut, namun sampai sekarang belum membuahkan hasil.
"Kami akan terus berusaha, bernegosiasi. Sebetulnya banyak hal yang kita lakukan di sana, tetapi tidak bisa saya buka di sini," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 3 Juli 2023.
Manajemen Markas Pusat Komite Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyambut baik pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang mau bernegosiasi untuk pembebasan pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens.
“Kami menyambut baik atas sikap bijaksana Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk bersedia berbicara dengan kami,” kata juru bicara OPM, Sebby Sambom, kepada Tempo, Selasa, 14 Juli 2023.
Philips Max Mehrtens telah disandera oleh OPM sejak 7 Februari 2023. Saat itu pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter dengan nomor penerbangan SI 9368, hilang kontak usai mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, 7 Februari lalu. Belakangan diketahui, pesawat itu diserang dan dibakar oleh OPM pimpinan Egianus Kogoya.
EKA YUDHA SAPUTRA | M ROSSENO AJI | M JULNIS FIRMANSYAH