Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi Buru KKB yang Diduga Bakar Bangunan Sekolah di Puncak Papua Tengah

Satgas Damai Cartenz meminta masyarakat tidak terprovokasi pembakaran yang diduga dilakukan KKB.

16 Februari 2025 | 05.50 WIB

Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. Foto: Satgas Damai Cartenz
Perbesar
Kasatgas Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani. Foto: Satgas Damai Cartenz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Damai Cartenz bakal memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga membakar bangunan SMP Agandugume di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa, polisi memastikan insiden serupa tak akan terjadi lagi di kawasan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Bangunan SMP Agandugume hangus terbakar. Status bangunan itu sebelumnya memang sudah terbengkalai dan tidak ada aktivitas belajar-mengajar di sana. Kejadian ini tidak ditemukan korban jiwa,” kata Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Faizal Ramadhani melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, 15 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Faizal mengatakan pihaknya sedang mengejar KKB yang diduga membakar bangunan itu. Selain itu aparat keamanan juga memperbanyak patroli serta peningkatan pengawasan di sejumlah titik rawan untuk mencegah potensi ancaman dari KKB.

Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Yusuf Sutejo meminta masyarakat di Kabupaten Puncak tidak terprovokasi dengan insiden pembakaran SMA Agandugume itu. Dia meminta masyarakat menjaga situasi supaya tetap kondusif dan aman.

“Kami minta warga mempercayakan sepenuhnya kepada aparat keamanan dalam menjaga situasi. Segera melapor kepada pihak berwenang apabila menemukan aktivitas mencurigakan,” ujar Yusuf melalui keterangan yang sama.

Yusuf menegaskan kepolisian memiliki komitmen untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Papua Tengah dan sekitarnya. Dia menyebut aparat tidak akan menoleransi kelompok-kelompok yang mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan masyarakat.

“Koordinasi dengan pemerintah daerah serta tokoh masyarakat juga terus kami lakukan untuk memastikan stabilitas keamanan dan kenyamanan warga tetap terjaga,” kata Yusuf.

Adapun pembakaran SMP Agandugume itu terjadi pada Jumat, 14 Februari 2025. Gedung sekolah ini memang sudah tidak dipergunakan lagi menjadi sarana belajar-mengajar sebelum insiden itu terjadi.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus