Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi Sebut Ada Luka di Kepala Mahasiswa UKI yang Tewas di Kampus

Polisi masih menyelidiki penyebab luka di kepala mahasiswa UKI yang tewas.

8 Maret 2025 | 12.09 WIB

Kapolres Metro Jakarta Timur Nicolas Ary Lilipaly dan Rektor UKI Dhaniswara K. Harjono (batik biru) memberikan keterangan pers di Rektorat UKI, Jakarta, 7 Maret 2025. Tempo/Annisa Febiola
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kapolres Metro Jakarta Timur Nicolas Ary Lilipaly dan Rektor UKI Dhaniswara K. Harjono (batik biru) memberikan keterangan pers di Rektorat UKI, Jakarta, 7 Maret 2025. Tempo/Annisa Febiola

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Jakarta Timur masih menyelidiki kasus kematian mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia (Fisipol UKI) Kenzha Ezra Walewangko di kampus pada Selasa malam, 4 Maret 2025. Kapolres Metro Jaktim Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan ada luka di bagian kepala Kenzha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia membenarkan foto di media sosial yang menunjukkan kepala korban terluka. Dia mengatakan bahwa seharusnya, ahli forensiklah yang menjelaskan mengenai luka yang ada di kepala korban, namun karena telah tersebar juga di media sosial. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Dari foto-foto yang beredar itu kan kita bisa melihat ya, ada salah satu organnya yang terluka. Kan sudah beredar itu, kan di bagian kepala ada (luka)," ujar Nicolas dalam konferensi pers di Rektorat UKI, Cawang, Jakarta Timur pada Jumat, Maret 2025.

Luka itulah, kata dia yang saat ini masih dianalisis oleh ahli untuk mengetahui apa penyebabnya. Oleh karena itu, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab luka di kepala Kenzha itu. 

"Itu yang kami harus analisis, terlukanya itu karena apa. Kami harus mengumpulkan barang bukti yang lebih terfokus lagi untuk bisa melihat, yang menyebabkan lukanya dia itu karena apa," tutur Nicolas.

Polisi juga belum bisa menyimpulkan apakah korban dikeroyok atau berkelahi satu lawan satu. Semuanya, lagi-lagi, kata dia masih melakukan investigasi saintifik. 

"Kami meneliti alat-alat bukti yang ada, barang bukti yang ada. Jangan kita berasumsi, gak boleh berasumsi," kata Nicolas. 

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan kronologi tewasnya Kenzha berdasarkan keterangan para saksi. Dia mengatakan, ada momen pesta miras dalam rangkaian kronologi kejadian. 

"Menurut keterangan saksi 4 atas nama EFW bahwa pada hari Selasa, 4 Maret 2025, awalnya sekitar pukul 16.30 WIB meminum minuman berakohol jenis arak bali bersama dengan ketiga temannya yaitu A dan H," kata Ade Ary melalui keterangan tertulis pada Jumat, 7 Maret 2025.

Kemudian, sekitar pukul 17.00 WIB saksi EFW ingin membeli lagi minuman arak Bali. EFW bertemu dengan korban di pintu keluar kampus UKI. Korban pun menanyakan saksi EFW hendak ke mana dia pergi.

"Kemudian saksi menjawab 'Mau beli arak Bali.' Kemudian saksi dan korban pergi bersama dengan berjalan kaki untuk membeli minuman di sebuah toko minuman di Sutoyo, Cawang," ujar Ade Ary. 

Seusai membeli minuman, saksi dan korban minum bersama dengan A, H, K, J, S dan R di taman perpustakaan kampus UKI. Kemudian sekitar pukul 18.00 WIB, korban terlibat cekcok mulut. Namun, saksi mengaku tidak tahu apa penyebabnya. 

"Setelah itu, suasana kembali mereda saksi, korban beserta teman nya kembali minum bersama," kata Ade Ary. 

Kemudian berselang 1,5 jam, tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB, korban terjadi cekcok mulut kembali. Kejadian ini pun dilerai oleh pihak keamanan kampus dan korban dipapah oleh EFW ke arah pintu keluar kampus. 

Begitu sampai di pintu keluar, EFW meninggalkan korban karena mengira dia akan mengambil sepeda motornya untuk pulang. Namun pada saat EFW kembali ke arah saung, ternyata korban tidak mengarah ke sepeda motornya. 

"Melainkan ke arah pagar sambil berteriak dan mengoyak-oyak pagar, sampai akhirnya korban terjatuh bersama dengan pagar ke arah depan," ujar Ade Ary. 

Korban kemudian diangkat oleh seseorang yang tidak dikenal oleh saksi 4 EFW. Saat itu, korban dalam kondisi muka dan hidung yang mengeluarkan darah. "Kemudian dibawa ke IGD RS UKI Cawang Jakarta Timur."

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus