Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia atau UKI, yakni Fransiska Anastasia Hutabarat dan Ramazan Bayram Sofiano berhasil menjadi Juara 1 National University Debating Championship (NUDC) 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kompetisi yang mengusung tema “Merdeka Berprestasi, Talenta Debat Menginspirasi” dan dilaksanakan secara luring pada 26 Mei 2024 – 2 Juni 2024 di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan. Fransiska Anastasia Hutabarat dan Ramazan Bayram Sofiano, akan menjadi salah satu tim perwakilan Indonesia yang dikirim ke ajang World University Debating Championship (WUDC) 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ramazan Bayram Sofiano mendapatkan penghargaan ‘Best Speaker Open Category’, dalam ajang NUDC 2024. Menurutnya, tips untuk mendapatkan peringkat best speaker adalah dengan mempertajam keahlian dalam debat melalui sparring dan rutin membaca buku atau artikel mengenai isu-isu terkini. “Open category merupakan kategori untuk para peserta yang bukan pemula atau novice lagi,” kata Ramazan.
Profil Universitas Kristen Indonesia
Dilansir dari laman resmi Universitas Kristen Indonesia, perguruan tinggi ini didirikan oleh beberapa tokoh nasional yang juga adalah pemuka-pemuka agama Kristen yang tergerak dan merasa perlu untuk mendirikan Dewan Gereja di Indonesia (DGI), tak lama setelah kemerdekaan Indonesia.
Harapan para tokoh nasional dan pemuka agama ini baru terlaksana pada 25 Mei 1950. Di awal kegiatannya, DGI memberikan perhatian pada sektor pendidikan lantaran saat itu bangsa Indonesia sangat memerlukan sumber daya manusia untuk mengisi lapangan kerja dalam berbagai aspek kehidupan.
Kemudian, DGI membentuk komisi yang dipimpin oleh Iskandar Poltak Simandjuntak. Komisi ini bertugas membuat suatu studi kelayakan untuk mendirikan universitas yang hasilnya dilaporkan kepada DGI. Sebagai tindak lanjutnya, DGI mengeluarkan resolusi mengenai Universiteit Kristen pada 30 Juni 1953.
Resolusi tersebut kemudian ditandatangani oleh Wilhelm Johannis Rumambi selaku Sekretaris Umum DGI. Dalam Sidang Lengkap DGI dari 20-30 Juni 1953, mengusulkan kepada semua gereja dan masyarakat Kristen di Indonesia untuk membantu sepenuhnya pendirian Universiteit Kristen, baik secara moril maupun materil.
Beranjak dari resolusi tersebut, maka tokoh-tokoh Kristen Indonesia, yakni Todung Sutan Gunung Mulia, Yap Thiam Hien, Benjamin Thomas Philip Sigar, atas nama gereja-gereja yang tergabung dalam DGI (sekarang PGI), mendirikan Yayasan Universitas Kristen Indonesia di hadapan notaris Raden Kadiman dengan nomor akte 117, tertanggal 18 Juli 1953.
Pada 15 Oktober 1953, diresmikanlah Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang terdiri dari Fakultas Sastra dan Filsafat, dengan Sub-fakultas, yakni Pedagogik dan Sastra, serta Fakultas Ekonomi.
Ketika itu, perkuliahan dan kegiatan administrasi masih berlangsung di gedung HSK yang terletak di Jl. Diponegoro 86, dan di tiga buah flat di Jl. Salemba 10. Dalam perjalanan pengabdiannya, didirikanlah Fakultas Hukum (1956), Fakultas Kedokteran (1962), Fakultas Teknik (1963), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (1994).
Hingga saat ini UKI telah memiliki Program Pascasarjana dan 8 fakultas yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Sastra dan Bahasa (FSB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), dan Fakultas Vokasi yang memiliki 4 program studi terdiri dari Program Sarjana Terapan Fisioterapi, Keperawatan (Diploma 3), Program Sarjana Terapan Analisis Keuangan, dan Manajemen Perpajakan (Diploma 3).
Pilihan Editor: UKI Pecahkan Rekor MURI 70 Pakar orasi Ilmiah Selama 30 Jam