Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengungkapkan hingga kini tidak ada kamera pengawas (CCTV) yang merekam pelaku penembakan Rutan Cipinang pada 10 Feberuari 2020. Penembakan pada Minggu dinihari itu mengenai kaca pos keamanan rumah tahanan itu.
"Semua CCTV dari berbagai penjuru rutan sudah kami cek, tapi tidak ada yang mengarah langsung ke pelaku," kata Kasat Reskrim Polres Jaktim AKBP Hery Purnomo di Jakarta, Sabtu 29 Februari 2020.
Menurut Hery sejumlah bangunan yang berdiri sejajar dengan rutan di sisi Jalan Raya Bekasi Timur dilaporkan tidak memiliki CCTV.
Kepolisian hingga sekarang masih kesulitan mendeteksi identitas pelaku penembakan karena rekaman gambar saat kejadian sangat minim.
"Saat ini, pelakunya sulit untuk diketahui. Kita akan tahu motifnya teror atau kriminal jalanan saat pelakunya bisa kita tangkap," katanya.
Hery memastikan jajaran kepolisian tidak akan menutup kasus tersebut, bahkan proses penyelidikan akan terus berlanjut hingga diperoleh keterangan pasti yang mengarah pada sosok pelaku.
"Misalnya, kasus kejahatan yang sudah tiga tahun berjalan saja masih bisa kita tangkap pelakunya. Seiring perjalanan akan ada kejadian-kejadian yang mengarah pada bukti-bukti kejahatan," katanya.
Penembakan Rutan Cipinang terjadi pada Minggu dinihari, 10 Februari lalu. Dua butir peluru yang ditembakkan mengenai kaca ruang penjagaan Rutan Klas I Cipinang. Peluru diduga datang dari Jalan Raya Bekasi Timur yang berdekatan jaraknya dengan pos jaga.
Diduga jenis senjata yang digunakan pelaku penembakan Rutan Cipinang adalah senapan angin. "Kalau kami lihat dari pengenaan pelurunya, tidak sampai tembus juga, hanya menyebabkan gompal di bagian kaca," kata Hery.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini