Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Setelah sempat kabur, kini Setya Novanto ditempatkan di sel dengan pengamanan super ketat di Rutan Gunung Sindur. Pergerakannya dipantau dengan 350 titik CCTV dan sekitar 100 penjaga.
Baca: Soal Penahanan Setya Novanto, Ini Kata Kepala Rutan Gunung Sindur
Kepala Rumah Tahanan Kelas II B Gunung Sindur, Agus Salim mengatakan, terpidana kasus korupsi e-KTP Setya Novanto harus hidup di sel dengan pengamanan super ketat selama masa tahanannya di sana.
"Tidak boleh keluar sel,” kata Agus kepada Tempo, Senin 17 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agus mengatakan, petugas yang berjaga dari Kementerian Hukum dan HAM sebanyak 97 orang, aparat Brimob 21 orang ditambah petugas Densus 88 Mabes Polri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agus mengatakan, tamu yang hendak bertemu dengan Setya Novanto pun tidak bisa bebas. Tamu yang hendak mengunjunginya harus keluarga dekat.
“Yang boleh hanya keluarganya, makanya Rutan Gunung Sindur ini betul-betul High Risk,” kata Agus.
Namun hingga hari ini mantan ketua umum Partai Golkar tersebut belum boleh dijenguk oleh keluarganya. “Masih menunggu hasil sidang TPP (Tim Pengamat Pemasyarakatan) dan hasil assessment dari Bapas,” kata Agus.
Setya Novanto dipindahkan dari Lapas Sukamiskin, Bandung ke Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor pada Jumat malam, 14 Juni 2019 sekitar pukul 22.14. Narapidana korupsi proyek e-KTP yang merugikan negara Rp 2,3 triliun itu dipindah usai berusaha kabur.
Setya diduga berusaha kabur berawal ketika terpidana 15 tahun penjara itu tengah melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Santosa Bandung pada Rabu, 12 Juni 2019. Dia menjalani rawat inap karena sakit pada lengannya.
Baca: Setya Novanto Gigit Jari, Uang Gusuran Rp 6,4 Miliar Diambil KPK
Ketika tiba waktunya untuk pulang ke Lapas Sukamiskin pada Jumat pagi, 14 Juni 2019, Setya Novanto malah kabur. Ia didapati bersama istrinya di daerah Padalarang pada Jumat sore sekitar pukul 18.00 WIB. Dugaan kaburnya Setya juga tersebar lewat sebuah foto yang merekam keberadaan mantan Ketua Umum Golkar itu sedang berada di sebuah tempat penjualan bahan bangunan di Padalarang pada Jumat siang.