Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Si Gadis Tertipu

Seorang gadis di semarang dinikahi seorang penipu, pengangguran, yang mengaku pegawai dinas lalu lintas dan bertitel bsc. minta bantuan rp 150.000 kepada si istri untuk menyuap pembatalan mutasi.

14 Agustus 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GADIS AMN berhasil memenuhi keinginannya untuk mendapatkan pendamping seorang pemuda tampan, ASW. Bulan Maret yang lalu terjadi perkenalan tak sengaja antara adik AMN dengan sang pemuda. Pemuda ini cukup ganteng, bertitel B.Sc. dan bekerja di DLLAJR (Dinas Lalulintas Angkutan Jalan Raya), Semarang. AMN dan ASW langsung menuju gerbang perkawinan meskipun adik AMN yang lebih dulu kenal dengan ASW. Sampai 5 bulan setelah pernikahan ASW belum juga memberikan gaji kepada isterinya. Tapi tak mengapa. Sebab AMN juga sudah bekerja. Satu waktu ASW mengatakan bahwa ia akan dipindahkan dari Semarang ke Bandung. Tapi bisa saja mutasi itu dibatalkan asal disediakan uang semir Rp 150 ribu. Terdorong oleh cintanya yang mendalam, AMN menyanggupi duit sebanyak itu. Hartanya dijual dan tambah cari pinjaman sehingga AMN bisa memenuhi permintaan suaminya. Awal bulan yang lalu pengantin baru itu dilanda cekcok. Sebab AMN ingin tahu berapa sebenarnya gaji suaminya dan dibelanjakan apa saja. Kecurigaan AMN kepada suaminya makin beralasan, karena ASW pernah sampai minta uang hanya Rp 500 kepada adik AMN untuk ongkos jalan mengambil gaji. ASW berangkat sesuai dengan omongannya dan isterinya juga pergi ke kantornya. Tapi AMN agak menyimpang dari kebiasaan. Ia minta izin atasannya, pergi sebentar. Tujuannya Kantor DLLAJR sambil membawa Surat Nikah dan Surat Pengangkatan suaminya. AMN juga bertanya apakah benar ada pegawai Dinas tersebut yang bernama ASW. Betapa kaget perempuan itu ketika diberi kepastian bahwa di DLLAJR tidak ada pegawai bernama ASW. Tak ada upaya lain dari ASW kecuali menangis, bergulung-gulung di kantor tersebut. Dimulailah siasat pimpinan kantor, yang dibawa-bawa namanya oleh ASW. Sasarannya menangkap penipu tadi dengan minta bantuan kepada AMN dan ibunya agar mereka tabah. AMN harus pura-pura tidak tanu menahu tentang belang sebenarnya dari suaminya. Tapi melihat gelagat yang tidak baik, ASW waktu pulang ke isterinya, lari lewat pintu belakang, menerjang pagar, masuk ke sawah dan bersembunyi di tegalan. Tapi penggerebegan juga sudah memperhitungkan kemungkinan ini sehingga usaha ASW sia-sia saja. ASW yang mengaku pegawai DLLAJR dan bergelar B.Sc. bisa dengan mudah ditangkap. Gelar dan jabatannya itu digunakan ASW sekedar untuk mempersunting AMN. Kini ia terpaksa berurusan dengan polisi untuk menyelesaikan soal penipuan ini. Bar kemudian berurusan dengan keluarga AMN untuk menjernihkan apakah AMN masih ingin bersuami penipu itu atau minta cerai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus