Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Tagar Tolak Revisi UU TNI Menggema di Medsos Usai Terbongkar Rapat DPR di Fairmont

Rapat tertutup itu membahas daftar inventarisasi masalah (DIM) dari revisi UU TNI pada 14-15 Maret 2025.

17 Maret 2025 | 10.10 WIB

Ketua Divisi Hukum KontraS Andrie Yunus saat berdemonstrasi di depan ruang rapat pembahasan RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta pada Sabtu, 15 Maret 2025. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menolak pembahasan RUU TNI yang dibahas oleh DPR dan pemerintah. Tempo/Novali Panji
Perbesar
Ketua Divisi Hukum KontraS Andrie Yunus saat berdemonstrasi di depan ruang rapat pembahasan RUU TNI di Hotel Fairmont, Jakarta pada Sabtu, 15 Maret 2025. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menolak pembahasan RUU TNI yang dibahas oleh DPR dan pemerintah. Tempo/Novali Panji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Indonesia tengah diramaikan dengan tagar Tolak Revisi UU TNI yang menggema usai terbongkarnya rapat panitia kerja DPR di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Sabtu, 15 Maret 2025. Rapat yang membahas daftar inventarisasi masalah (DIM) dari revisi UU TNI ini digelar selama dua hari pada 14-15 Maret 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rapat yang dilakukan secara tertutup itu kemudian diketahui publik setelah sejumlah perwakilan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan mendatangi lokasi rapat Revisi UU TNI tersebut pada Sabtu. Mereka tiba di hotel dan merangsek masuk ke dalam salah satu ruangan rapat. Tidak ada pengawalan ketika akhirnya para perwakilan koalisi masuk untuk menginterupsi rapat tersebut. Di dalam ruang rapat, orator aksi menjelaskan alasan penolakan mereka terhadap rapat kilat yang digelar DPR itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Aksi mereka di dalam ruang rapat terbilang sangat singkat. Petugas keamanan langsung menarik paksa mereka untuk keluar dari ruang rapat. Salah seorang orator bahkan terjatuh lantaran didorong saat dipaksa keluar oleh petugas keamanan hotel. 

Video penggerudukan yang dilakukan oleh sejumlah aktivis KontraS tersebut kemudian viral di media sosial. Bersamaan dengan itu, tagar Tolak RUU TNI pun menggema. Para pengguna media sosial bergerak di dunia maya untuk menyuarakan pendapat mereka menolak rencana revisi undang-undang tersebut.

Teman-teman @KontraS udah berjuang langsung, sekarang saatnya kita warga bergerak di digital, ramaikan #TolakRUUTNI!,” tulis akun X (dulu Twitter) @barengwarga yang pertama kali menaikkan tagar tersebut, sambil membagikan video penggerudukan yang dilakukan oleh aktivis KontraS di Hotel Fairmont, dikutip Tempo, Senin, 17 Maret 2025.

Hingga pukul 08.42 WIB, Senin, tagar tersebut telah mencapai 299 ribu unggahan. Sejumlah figur publik pun turut menggemakan tagar tersebut. Di antaranya adalah komedian sekaligus produser film Ernest Prakasa. “Saya pernah ada di sana.. Saya tidak ingin kembali #TolakRUUTNI,” tulisnya dalam unggahan akun X pribadi @ernestprakasa.

Penyanyi Baskara Putra atau Hindia turut bersuara dengan membuat unggahan, “You pass the law, we start the war (Anda loloskan undang-undang, kami mulai perang).” Dia juga menampilkan kalimat tersebut sebagai visual panggung saat tampil di hadapan penggemarnya disertai dengan tagar tolak RUU TNI.

Sejumlah warganet juga menyoroti kondisi masyarakat Indonesia yang saat ini sulit mencari pekerjaan, namun aparat militer justru akan dapat menduduki jabatan sipil melalui revisi undang-undang tersebut. “Ketika nyari kerja susah, pengangguran tinggi, banyak kena PHK, pengangkatan ASN ditunda. Eh militer mau dikasih kerja ganda. #Tolak RUUTNI,” kata @Big**** dalam unggahannya. “Kalau dari awal pengen banget kerja di lembaga sipil, harusnya daftar CPNS bukan AKMIL,” ujar @dire****. 

Gerakan menolak RUU TNI ini juga digemakan netizen guna menarik perhatian pengguna media sosial internasional dengan membuat siaran pers untuk jurnalis dan media internasional. “Mengundang jurnalis dan media internasional untuk meliput revisi UU TNI. Harap tag rilis ini ke jurnalis/media asing! #TolaskRUUTNI,” tulis @txtf****. 

Dalam siaran pers yang diunggah akun itu, disebutkan bahwa salah satu kekhawatiran masyarakat adalah potensi bangkitnya dwifungsi TNI, sebuah konsep yang dihapuskan pascareformasi 1998 untuk memastikan profesionalisme militer dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara tanpa mencampuri urusan sipil. Karena itu, mereka ingin agar revisi tersebut tidak mengembalikan dwifungsi TNI dan tetap berkomitmen pada prinsip supremasi sipil dalam sistem demokrasi.

Selain bergerak di media sosial, sejumlah masyarakat juga mendatangi Hotel Fairmont sejak dini hari pada Minggu, 16 Maret 2024. Namun, mereka tertahan diluar dan tidak bisa masuk karena penjagaan yang ketat dan terlihat deretan mobil Kopassus berjaga di halaman depan hotel.

Ketatnya penjagaan oleh tentara yang mengelilingi Fairmont membuat kami tidak bisa masuk dan memaksa untuk mengurangi resiko #TolakRUUTNI,” tulis keterangan unggahan akun @barengwarga yang memperlihatkan keadaan luar dari hotel mewah tersebut. 


Vedro Imanuel Girsang berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus