Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Tak Tahu Dipanggil Polda Metro Jaya, Connie Bakrie: Kelihatannya Kasus Ini Sebenarnya Tidak Serius

Connie Bakrie mengaku tidak tahu soal panggilan Polda Metro Jaya atas dirinya. Katanya, kasus yang dialamatkan kepadanya ini tidak serius dan janggal.

3 Desember 2024 | 09.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pertahanan, militer dan intelijen Connie Rahakundini Bakrie atau Connie Bakrie, mengaku tidak mengetahui mengani pemanggilan Polda Metro Jaya terhadap dirinya pada Senin, 2 Desember 2024. Pemanggilan ini merupakan tindak lanjut dari laporan kasus dugaan penyebaran berita hoaks terkait pemilu melalui akun media sosial Instagram Connie.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya tidak tahu menahu soal pemanggilan kasus itu, saya mendapatkan foto panggilan tersebut melalui pesan WhatsApp (WA) sehari yang lalu, " kata Connie dilansir dari Antara, Senin, 2 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Connie mengklaim bahwa sejak 29 November 2024, dia sudah kembali ke Rusia untuk menjalankan tugas sebagai Guru Besar di Universitas St. Petersburg, Rusia.

"Perlu saya sampaikan, beberapa kali juga saya sudah pulang ke Tanah Air (Oktober dan November 2024), bicara di beberapa event nasional dan ada juga membahas beberapa kerja sama dengan BRIN, UI, dan UGM yang diliput media juga media sosial saya, tapi tidak ada surat pemanggilan yang saya terima," kata dia.

Namun baru kemarin Ahad, 1 Desember 2024 ketika tiba di Rusia, Connie menuturkan kuasa hukum mengirimkan tangkapan layar (screenshot) WA berisi surat panggilan yang ditandatangani Jumat, 29 November 2024. Karenanya, ia menilai kasus yang dialamatkan kepada dirinya ini tidak serius dan janggal.

"Dengan fakta-fakta ini, kelihatannya kasus ini sebenarnya tidak serius. Jadi agak janggal kalau saya perhatikan tiba-tiba kuasa hukum (lawyer) saya dihubungi hari Minggu pagi tanggal 1 Desember untuk saya harus datang 2 Desember ke Polda Metro Jaya, " katanya. 

Connie lebih lanjut mengatakan dirinya tidak mungkin kembali ke Indonesia untuk penuhi panggilan tersebut, sebab penerbangan Rusia - Indonesia membutuhkan waktu sekitar 15,5 jam dengan jet pribadi dari kediamannya di Rusia hingga ke halaman Polda Metro Jaya.

"Sampai hari ini saya tidak melihat urgensi terhadap kasus hukum yang dialamatkan kepada saya, karena hanya terkait 'publikasi di Instagram pribadi saya yang sudah diluruskan antara pihak terkait (saya dan Mantan Wakapolri Oegroseno) di tengah isu pemilu'," katanya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menerima laporan kasus dugaan penyebaran berita hoaks terkait pemilu melalui akun media sosial (medsos) Instagram pengamat pertahanan, militer, dan intelijen Connie Rahakundini Bakrie.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak membenarkan adanya laporan dari Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan (AMUK) dan Jaringan Pemuda Untuk Demokrasi (JPUD) terkait dengan berita hoaks dari akun Connie.

"Laporan AMUK teregistrasi dengan nomor LP/B/1585/III/2024/SPKT/PMJ, tertanggal 20 Maret 2024. Sementara laporan JPUD teregistrasi dengan nomor LP/B/1586/III/2024/SPKT/PMJ tertanggal 20 Maret 2024," katanya Sabtu, 23 Maret 2024.

Ade Safri menjelaskan keduanya melaporkan akun Connie bernama @connierahakundinibakrie yang di dalam terdapat narasi Sirekap dan formulir C1 Pemilu 2024 bisa dari Polres-Polres.

"Memuat narasi mengutip pernyataan Jenderal Oegroseno-mantan Wakapolri, yang isinya : "Polres-Polres memiliki akses ke Sirekap dan bahkan pengisian C1 bisa dari Polres Polres, " ucapnya.

Profil Connie Rahakundini Bakrie  

Connie Rahakundini Bakrie lahir pada 3 November 1964, ia adalah seorang analis militer yang cukup populer. Dilansir dari prismajurnal, Connie Bakrie dikenal ketika dirinya menulis artikel mengenai tantangan, kebutuhan, dan masalah pembangunan postur dan kapabilitas militer Indonesia pada era Reformasi.

Dia merupakan lulusan APCSS (Asia Pacific Center for Security Studies) dan juga lulusan dari Institute of National Security Studies (INSS) di Tel Aviv, Israel.

Dalam perjalanan kariernya, dia pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat sebelum akhirnya keluar setelah mengetahui bahwa NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai capres.

Connie Bakrie juga termasuk pihak yang mempertanyakan pemberian pangkat Letnan Kolonel Tituler oleh Tentara Nasional Indonesia kepada selebritas Deddy Corbuzier. Pemberian pangkat ini telah disahkan oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman, dan diserahkan langsung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. 

Lebih lanjut, dilansir dari laman smgconferences, sebagai analis militer, Connie Bakrie mengemban sejumlah posisi penting salah satunya sebagai Direktur Eksekutif Kajian Maritim Indonesia. Selain itu, Connie menjabat sebagai Direktur Eksekutif IODAS (Institut Kajian Pertahanan dan Keamanan), Dia juga menjabat sebagai Dewan Pembina di IMS (Indonesian Maritime Studies) setelah sebelumnya mendirikan Institut Maritim Indonesia (IMI).

Connie termasuk salah satu dari 23 orang lainnya yang terpilih untuk mengikuti Kepemimpinan Masa Depan Program Angkatan III di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Boston, Amerika Serikat. Dia juga menjadi bagian dari Program Eksekutif Chevening untuk Demokrasi dan Keamanan di Universitas Birmingham, Inggris.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI  | ANANDA BINTANG P  I  SDA | ANANDA BINTANG PURWARAMDHONA | RIZKI DEWI AYU | ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus