WALAU sudah menambah kumis di atas bibirnya, Vithanage Somasiri alias Nalin tak berhasil mengelabui petugas. Ia diduga sebagai otak pemalsuan stempel imigrasi dan visa berbagai negara, seperti Indonesia, Sri Langka, Korea, dan Jepang. Warga Sri Langka itu diringkus petugas Intel Korem 061 Surya Kencana, Bogor, awal April malam lalu. Lelaki berusia 34 tahun itu ditangkap di rumah calon istrinya di Gang Pesama, Cimanggu, Bogor. Pertengahan Februari lalu Nalin lolos ketika petugas imigrasi melakukan penggerebekan di Jalan Panaragan Kidul di kota hujan itu. Saat itu petugas hanya berhasil menjaring 13 warga Sri Langka lainnya (TEMPO, 14 Maret 1992). Sepuluh orang dari tiga belas orang itu sudah dipulangkan ke negara asalnya. Tiga lagi masih diproses untuk diadili. Mereka dikabarkan sebagai tenaga kerja gelap yang akan disetor ke beberapa negara. Nalin diduga berperan menjadi penyalurnya. Mereka umumnya berada di Indonesia secara tak sah: menggunakan paspor fiktif atau tidak memperpanjang visa. Nalin bisa ditangkap, menurut Danrem Surya Kencana Bogor Kolonel Suljana, setelah anak buahnya melakukan pengamatan terhadap mereka yang tercatat sebagai buron yang berkeliaran di wilayah Bogor. Seorang petugas melihat Nalin sedang menginap di sebuah hotel di Cisarua. Gerak-gerik Nalin terus diikuti selama dua minggu. Belakangan ia mengunjungi pacarnya di Cimanggu. Petugas Korem itu kemudian mengadakan koordinasi dengan pihak Imigrasi untuk memastikan bahwa orang yang diburu itu adalah Nalin. Setelah pasti, petugas tadi barulah menangkapnya. Di Cimanggu, Nalin mengubah namanya menjadi Diki. Ia bahkan mengaku tak pernah memiliki paspor. Ia tak bisa mengelak ketika petugas menemukan kopor berisi sejumlah barang bukti pemalsuan serta sebuah paspor Sri Langka atas namanya. Nalin masuk ke Indonesia pada 10 April 1991. Selama ini tempat tinggalnya berpindah-pindah. Kemudian ia menjalin asmara dengan janda beranak tiga di Cimanggu. "Saya akan mengawininya supaya saya bisa jadi warga negara Indonesia," katanya kepada petugas. Niatnya pupus. Nalin kini dikurung di Karantina Imigrasi Kalideres, Jakarta Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini