LAIN guru yang kencing berdiri, lain pula guru porno. Contohnya Aminoto, 32 tahun. Untuk melampiaskan seleranya, guru teater di Kecamatan Purwosari, Bojonegoro, Jawa Timur, ini menyuruh para muridnya melakukan homoseksual. Kabarnya, ia memang menggemari permainan seks dengan sesama jenis. Tapi Aminoto tidak berhati-hati, sehingga penyimpangan perilakunya itu terbongkar, Senin dua pekan lalu. Ia diciduk di rumahnya. Kini, ia menginap di Polres Bojonegoro. Terbongkarnya kasus Pak Guru ini bermula dari beredarnya foto setengah telanjang seorang murid sebuah SMA swasta di Cepu, Jawa Tengah. Si model kemudian mengaku kepada polisi bahwa foto itu dibuat atas permintaan Aminoto, yang tidak lain guru teaternya sendiri. Foto yang dibuat di studio Sinar Jaya, Cepu, itu digombali Pak Aminoto akan disertakan dalam lomba cover boy. "Saya juga dijanjikannya menang dalam lomba itu," ujar si model itu. Ternyata, ia tidak sekadar difoto. Si boy juga dipakai oleh Pak Aminoto untuk melampiaskan nafsunya. Tersebut pula Parno (bukan nama sebenarnya). Ia murid SMA PGRI Cepu -- 10 kilometer di barat Purwosari. Remaja 17 tahun bertampang imut-imut dan bertubuh atletis ini setahun belajar di sanggar Teater Amukti Palapa, milik Aminoto. Citacitanya sejak kecil adalah menjadi bintang film. Maka, ketika Januari lalu Aminoto menawarkan "latihan khusus" berakting, Parno tak menampik. Semula, Parno tidak menyangka bahwa gurunya yang berwajah ganteng dan perlente itu seorang homoseksual. Sejak berlatih drama di Sanggar Teater Amukti Pala, gurunya itu tidak menunjukkan perilaku yang mencurigakan. Bahkan, ketika suatu hari Aminoto mendekati Parno, perlakuannya masih biasa saja. Rupanya Pak Guru memakai resep memancing. "Kamu saya latih akting khusus untuk persiapan menjadi bintang film," kata Aminoto dalam menjerat korban-korbannya. Latihan khusus, yang diberikan setelah pelajaran biasa usai, dilakukan di sebuah kamar. Brengsek, di situ pakaian Parno dilucuti satu per satu. Lalu, seluruh tubuhnya diciumi Aminoto. Parno diminta melakukan hal yang serupa terhadap tubuh sang guru. Itulah "latihan khusus" yang diajarkan Aminoto kepada Parno. "Rasanya kok jijik. Badan saya gemetar. Tapi, katanya ini latihan untuk menjadi bintang film. Ya, akhirnya saya mau saja," ujar Parno kepada TEMPO. Untuk menjadi seorang bintang film ternyata Parno harus lebih banyak mengambil latihan khusus kepada Aminoto. Pada kesempatan yang lain, misalnya, Parno harus bisa melakukan adegan homoseksual dengan teman yang lain. Dan penontonnya: Aminoto. Asyik, ye? Penyimpangan perilaku guru jebolan IKIP Bojonegoro ini tidak di situ saja. Menurut sebuah sumber, Aminoto juga melakukan hal yang sama terhadap murid wanita yang diasuhnya. Mereka disuruh melakukan adegan lebian. Dan Aminoto menonton "latihan" itu. Ketika diperiksa polisi, Aminoto mengelak tuduhan mengajarkan muridnya melakukan adegan yang culas-bulas itu. "Saya tak mengajari mereka melakukan perbuatan homoseksual, apalagi lesbian. Itu semua fitnah," kata Aminoto kepada polisi. Ternyata polisi tak percaya. Hingga saat ini sudah enam murid pria dan satu wanita mengaku telah menjadi korban nafsu seks Aminoto. Semuanya berasal dari Cepu. Jumlah ini diperkirakan bertambah. Sanggar Teater Amukti Palapa yang didirikan Aminoto dua tahun lalu itu telah mempunyai 70 murid -- dan mereka itu semua masih duduk di bangku SMA. "Para korban sendiri malu berterus terang. Jadi, sampai sekarang kami masih terus meneliti secara intensif," ujar Kapolres Bojonegoro, Letkol Binarto. Padahal, menurut Binarto, Aminoto mengaku mengajari murid-muridnya itu melakukan adegan homoseksual untuk kepuasaan dirinya. Bambang Aji dan Heddy Lugito
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini