Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Korp Lalu-lintas Mabes Polri hari ini Rabu 27 Juli 2022 menurunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) ke tempat kejadian peristiwa (TKP) kecelakaan odong-odong tertabrak kereta api di Kampung Silebu, Desa Silebu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala bidang Humas Polda Banten Komisaris Besar Shinto Silitonga mengatakan tim TAA dipimpin Komisaris Besar Hotman Sirait. "Tim TAA akan melakukan olah TKP lanjutan," kata Shinto, Rabu 27 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Selasa 26 Juli 2022 usai kejadian pukul 11.30 WIB, Direktur Lalu-lintas Polda Banten Komisaris Besar Budi Mulyanto bersama tim TAA Polda Banten juga telah melakukan olah TKP di lokasi kejadian kereta tabrak odong-odong di perlintasan kereta api tanpa palang pintu itu.
Menurut Budi, TAA merupakan sebuah metoda yang dapat digunakan untuk menjelaskan kejadian perkara kecelakaan lalu lintas dengan cara merekam TKP, sehingga menghasilkan rekaman berupa foto atau video.
"Dokumentasi ini dapat digunakan untuk merekonstruksi kejadian sebelum, sesaat dan setelah terjadinya laka lantas," kata Budi.
Pada olah TKP pertama, tim TAA Polda Banten menggunakan alat TAA 3D scanner untuk mengungkap kepastian penyebab terjadinya kecelakaan tersebut.
"Dengan metode TAA kami optimistis dapat memperjelas peristiwa kecelakaan tersebut sehingga memudahkan penyidik dalam pengungkapan perkara kasus laka lantas," lanjut Budi.
Berikutnya penyidik akan melakukan pemeriksaan terhadap sopir JL dan perusahaan karoseri yang membuat odong-odong tersebut untuk mengetahui apakah kendaraan tersebut layak digunakan atau tidak.
Kepala Polda Banten Inspektur Jendral Rudy Heriyanto mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban meninggal dalam kecelakaan odong-odong tertabrak kereta api di Kampung Silebu.
"Kami ikut berduka cita atas meninggalnya sembilan orang dalam kecelakaan odong-odong. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi ujian ini," kata Rudy.
31 penumpang odong-odong orangtua dan anak-anak
Kapolres Serang Ajun Komisaris Besar Yudha Satria mengatakan kecelakaan odong-odong itu menyebabkan tiga anak dan enam orang dewasa meninggal. Selebihnya 22 orang mengalami luka berat dan ringan.
"Odong-odong yang berisi 31 penumpang tersebut terpental dan sebagian bodinya hancur," kata Yudha.
Data sementara akibat kecelakaan tersebut 6 luka berat, 16 luka ringan dirawat di RS Hermina dan 9 orang dilaporkan meninggal. Jenazah korban tewas berada di RSUD Drajat Prawiranegara, Kota Serang.
Adapun soal pengemudi odong-odong, Yudha mengatakan saat ini pihaknya masih meminta keterangan pengemudi odong-odong dalam rangka penyelidikan serta akan melakukan olah TKP lanjutan bersama Korlantas Mabes Polri, hari ini.
“Satlantas Polres Serang bersama Ditlantas Polda Banten telah mengamankan pengemudi odong-odong JL untuk dimintai keterangan dalam rangka penyelidikan serta akan melakukan upaya melenggunakan TAA (traffic accident analysis) dalam mengungkap perkara kecelakaan lalu lintas ini,"kata Yudha.
AYU CIPTA