Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Anggota Komisi IV DPR, Alien Mus mengatakan Indonesia dikenal dengan potensi sumber daya ikan yang begitu melimpah, memiliki biodiversity yang sangat beragam. Dengan potensi sumber daya ikan yang besar tersebut, sudah selayaknya rakyat Indonesia dapat lebih sejahtera, apalagi produksi ikan Indonesia masuk 5 besar penghasil produk kelautan dan perikanan di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke lokasi sentra pengolahan ikan, di Pantai Depok, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Rabu, 28 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Faktanya, kata Alien, masih banyak rakyat yang belum beruntung dan mengoptimalkan sumber daya ikan tersebut. “Untuk itu, hal ini menjadi tugas kita bersama untuk melakukan pembinaan dan bantuan sarana prasarana guna meningkatkan nilai tambah produk ikan agar berdaya saing tinggi demi mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia, khususnya untuk pengolah dan pemasar ikan,” katanya.
Alien menjelaskan, pertumbuhan sektor industri pengolahan ikan di DIY menjadi salah satu faktor penting yang menjadi penggerak perekonomian. “Mengingat sentra pengolahan ikan Mina Bahari 45 cukup dikenal produk pengalengannya yang menjadi ciri khas, seperti sarden, tuna, gabus, sardin, soup patin dan lain-lainya dengan kapasitas produksi sebanyak 1.000-1.500 kaleng/hari dengan omset sekitar Rp150 juta per bulan,” tutur dia.
Legislator daerah pemilihan (dapil) Maluku Utara itu menambahkan dalam mengembangkan usaha olahan ikan tersebut membutuhkan modal yang tidak sedikit. "Untuk itu, perlu ada kesinambungan pembinaan mutu ikan olahan, kelembagaan dan pemasarannya, serta dukungan bantuan modal,” ucap Alien.
Masalah tersebut merupakan unsur yang krusial bagi koperasi pengolah dan pemasar ikan (Pokhlahsar) sehingga perlu ada dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara berkelanjutan, agar usahanya naik kelas menjadi pengusaha menengah, bahkan menjadi pengusaha besar. (*)