Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengaku hatinya berdebar menjawab berbagai pertanyaan dari belasan wartawan sekolah dalam ajang School Jurnaliz. “Kalau ketemu sama jurnalis-jurnalis masa depan itu saya agak-agak deg-degan,” ujarnya di aula Wisma Canda Bhirawa Kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri, Ahad siang, 11 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut bupati yang kerap disapa Mas Dhito, pertanyaan siswa dari 13 daerah di wilayah Mataraman ini terbilang kritis dan tajam layaknya wartawan senior. Pertanyaan yang diajukan juga beragam. Mulai dari penyerapan tenaga kerja, isu lingkungan, hingga ekosistem literasi di Bumi Panjalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Contohnya pertanyaan yang diajukan Agustina Kusumawardani. “Bagiamana tanggapan atau solusi Mas Bup (Mas Dhito) untuk mengurangi angka pengangguran?” tanya siswa asal SMAN 1 Plemahan itu.
Mendengar pertanyaan siswa ini, bupati muda tersebut tersenyum sekaligus memberikan pujian. Pasalnya, pertanyaan yang seharusnya diajukan oleh seorang wartawan senior itu dilontarkan oleh siswa SMA.
Kemudian ia memberi jawaban dengan gamblang. Terkait penyerapan tenaga kerja di wilayahnya, kata Mas Dhito, Kabupaten Kediri harus ramah investasi. Dengan demikian, penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kediri akan semakin besar. Ditambah lagi dengan adanya bandara. Ia mengaku telah membuat MoU dengan pihak bandara, bahwa 50 persen tenaga kerja di bandara harus warga lokal.
“Nanti semua warga terutama yang terdampak bandara atau tidak punya pekerjaan akan ditampung di sana (bandara). Tapi sesuai dengan strata pendidikannya,” kata dia.
Dalam School Jurnaliz tersebut, Agustina bersama 14 peserta lain telah lolos tahapan seleksi dan kurasi artikel yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Kediri bersama Jawa Pos Radar Kediri.
Proses kurasi dan seleksi diperoleh dari 632 peserta yang telah mengirimkan artikel. Kemudian didapat 30 artikel terbaik. 15 peserta diantaranya berhasil lolos untuk menjadi wartawan sekolah di ajang tersebut.
“Seleksi kita lakukan dua tahap. Pertama diseleksi naskah-naskahnya. Yang kedua kita pilih awalnya 30. Dan kemudian mengerucut menjadi 15 setelah kita kurasi. Kita tanya kenapa pakai judul dan menulis (naskah) ini,” tutur Direktur Jawa Pos Radar Kediri, Kurniawan Muhammad.
Menanggapi pertanyaan kritis dari para wartawan sekolah, pria yang sering disapa Pak Kum ini mengaku kaget karena wawancara yang dilontarkan melebihi ekspektasinya. “Di luar dugaan ya. Pertanyaan-pertanyaannya cukup kritis, tajam. bisa dijawab semuanya dengan tuntas oleh Mas Bup,” ucapnya.
Senada, Kepala Diskominfo, Sri Ilham Wahyu Subekti juga mengapresiasi akan pertanyaan peserta kepada bupati berkacamata itu. Menurutnya, sebelum mengajukan pertanyaan, siswa-siswa tersebut telah observasi dan memiliki wawasan terkait Kabupaten Kediri.
“Berarti mereka mempunyai wawasan yang luas terkait dengan apa yang mereka gali tentang Pemerintah Kabupaten Kediri, khusunya ketika dipimpin oleh Mas Dhito,” ujarnya.
Selanjutnya dari hasil wawancara kelima belas peserta itu akan dibuat artikel atau berita oleh masing-masing peserta dan kemudian akan dipilih yang terbaik sebagai pemenang dalam ajang ini. (*)