Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HNW: Hadapi Serangan Fajar dengan Politik yang Beretika

Menerima serangan fajar sama artinya mencederai demokrasi Indonesia yang berlandaskan Pancasila dimana sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.

30 Maret 2019 | 19.41 WIB

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR RI dengan Yayasan Bina Ukhuwah Ummat yang dihadiri sekitar 300 peserta masyarakat sekitar Jakarta Pusat, di aula RM Simpang Raya Roxy, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Perbesar
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR RI dengan Yayasan Bina Ukhuwah Ummat yang dihadiri sekitar 300 peserta masyarakat sekitar Jakarta Pusat, di aula RM Simpang Raya Roxy, Jakarta, Sabtu (30/3/2019).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
INFO NASIONAL-- Money politik atau politik uang dalam bentuk 'serangan fajar' adalah sebuah fenomena riil yang selalu ada dan selalu terjadi di setiap penyelenggaraan pemilu. Tidak menutup kemungkinan berbagai serangan fajar dengan berbagai trik serta modus akan mewarnai dan menodai pesta demokrasi pemilu serantak 2019 nanti.
 
Pertanyaan besarnya adalah bolehkah masyarakat menerima serangan-serangan fajar tersebut. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menegaskan bahwa secara prinsip sangat tidak boleh, sebab sangat penting untuk masyarakat Indonesia menjalani politik yang berprinsip dan beretika.
 
Sebab, bangsa Indonesia adalah pada dasarnya adalah bangsa yang menjunjung tinggi etika, menjunjung tinggi sikap ksatria dan menjunjung tinggi kejujuran. Menerima serangan fajar sama artinya mencederai demokrasi Indonesia yang berlandaskan Pancasila dimana sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. 
 
Hal tersebut diungkapkan HNW menjawab pertanyaan seorang peserta dalam sesi tanya jawab saat menjadi narasumber utama pada rangkaian acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR RI dengan Yayasan Bina Ukhuwah Ummat yang dihadiri sekitar 300 peserta masyarakat sekitar Jakarta Pusat, di aula RM Simpang Raya Roxy, Jakarta, Sabtu, 30 Maret 2019.
 
"Lagipula, menerima serangan fajar juga sama artinya kita merendahkan harga suara kita sendiri yang sangat diagungkan dalam konstitusi kita.  Menerima serangan fajar sama artinya kita menjual suara kita sekaligus menggadaikan masa depan bangsa kita dengan nilai yang sangat murah," katanya.
 
Jika ada pihak-pihak yang menawarkan serangan fajar, lanjut HNW, rakyat harus menunjukkan kedewasaan serta kematangan dalam berpolitik. "Tegas saja katakan bahwa saya sebagai rakyat Indonesia telah diberikan kedaulatan yang tinggi oleh UUD. Suara saya sangat dihormati UUD, anda merendahkan saya dengan berupaya membeli suara saya dengan cara tidak terhormat begini. Lagipula saya sudah memiliki pilihan saya dan yakin dengan pilihan saya itu," ujar HNW.
 
Intinya, HNW mengajak segenap rakyat Indonesia untuk menyuarakan dan melakukan sosialisasi bersama untuk berpolitik dan menghadapi pemilu serentak 2019 secara ksatria, berprinsip dan beretika.(*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Abdul Jalal

Abdul Jalal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus