Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Goodstats baru saja merilis hasil survei pada April 2024 terkait brand favorit konsumen selama Ramadan dan jelang Idul Fitri 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Survei ini sedikit banyaknya memberikan gambaran tentang pola konsumsi serta brand pilihan masyarakat selama Ramadan dan jelang Idul Fitri 2024," kata Managing Director Goodstats, Iip M. Aditiya, Kamis, 4 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Survei daring yang melibatkan 1.000 orang responden di berbagai wilayah di Indonesia tersebut menunjukkan mayoritas responden (46,5 persen) memilih Le Minerale sebagai air mineral favorit untuk berbuka puasa.
Di bawah Le Minerale, Aqua menjadi brand favorit kedua (30,9 persen), kemudian Crystaline (6,5 persen), Nestle (5,1 persen), Vit (2,9 persen), dan Prima (0,7 persen).
Sedangkan pada kategori minuman bersoda, Sprite menjadi minuman terfavorit (23,37 persen), diikuti Fanta (18,6 persen), Coca Cola (17,6 persen), dan Tebs (14 persen).
Salah satu aspek yang juga menarik dari survei Goodstats adalah preferensi masyarakat dalam hal lokasi berbuka puasa. Dari banyak pilihan tempat untuk berbuka puasa, sebagian besar masyarakat (63,1 persen) ternyata masih memilih rumah sebagai lokasi buka puasa terbaik. Sedangkan 13,6 persen memilih restoran indoor dan 8,5 persen untuk restoran outdoor.
"Dari yang berbuka puasa di rumah, menu berbuka yang terbanyak masih nasi dan lauk (31 persen), ketimbang misalnya aneka gorengan (28 persen) atau buah-buahan (17 persen)," ujar Iip.
Sementara itu, masyarakat yang lebih suka berbuka puasa di luar rumah juga punya tempat makan favoritnya. Diketahui bahwa mayoritas responden memilih restoran Hokben, dengan persentase 24,8 persen. Restauran cepat saji lainnya yang juga menjadi favorit buka puasa termasuk KFC (18 persen) dan McDonald (14,6 persen).
Anggaran Ekstra
Tak hanya mengenai preferensi tempat dan menu berbuka puasa, survei ini juga membaca perilaku masyarakat dalam mengelola keuangannya guna memenuhi kebutuhan lebaran. Diketahui bahwa mayoritas masyarakat Indonesia mengalokasikan dana tambahan Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta untuk berbagai kebutuhan.
"Untuk Ramadan kali ini, sebagian besar responden menyatakan telah menyiapkan dana ekstra di rentang Rp500 ribu hingga Rp1 juta rupiah (43,3 persen). Namun ada pula yang mematok anggaran Rp1 juta hingga Rp3 juta (25,5 persen)," ucap Iip.
Adapun pos pengeluaran terbesar masyarakat selama Ramadan dialokasikan untuk kegiatan buka bersama (bukber) dengan proporsi 52,8 persen. Diikuti oleh sejumlah masyarakat yang mengalokasikan anggarannya untuk berinfaq/bersedekah dengan persentase 22,2 persen.
Sementara itu untuk preferensi jelang Idul Fitri, masyarakat menanggarkan dana hingga Rp3 juta untuk persiapan lebaran. Namun, yang menarik adalah penggunaan dana tersebut, yang lebih sering dialokasikan untuk berbagi kepada sesama, seperti memberi THR, parsel, dan membayar zakat, infaq, dan sedekah.
"Temuan survey ini mencerminkan masih kuatnya nilai-nilai solidaritas dan kepedulian sosial di tengah masyarakat," kata Iip.
Dalam hal makanan khas lebaran, survei menemukan bahwa sajian favorit masyarakat Indonesia umumnya berupa ketupat, opor ayam, rendang, dan berbagai jenis kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju.
Survei ini juga memberikan wawasan tentang kebiasaan mudik masyarakat Indonesia. Mayoritas responden cenderung berangkat mudik 4-7 hari sebelum lebaran, dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil atau motor. Internet, terutama media sosial dan media online, juga menjadi sumber utama informasi seputar mudik bagi masyarakat.
Survei Goodstats dilaksanakan pada 19-26 Maret 2024 dengan metodologi online menggunakan platform/panel responden tSurvey. Dari total 1.000 orang responden, tercatat mayoritasnya (32 persen) merupakan responden dengan usia 20-26 tahun (Gen Z) dengan tingkat pendidikan terbanyak dari level perguruan tinggi (43 persen). (*)