Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ironi Generasi Muda Indonesia

Indonesia memiliki generasi muda yang banyak dan berpotensi, namun perlu lebih menaikkan lagi tingkat kecanggihan berpikir agar mampu bersaing dengan anak-anak dari negara maju di dunia.

18 April 2018 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Satu Indonesia Award 2018. Juri Fasli Jalal. Tayang 18 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Prof. Fasli Jalal, Guru Besar Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta, Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang memiliki bonus demografi generasi muda. Anak-anak muda yang berpotensi dapat mencapai 73 juta orang, hampir seperempat dari jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan. Bila diambil seperseribunya, Indonesia sebenarnya memiliki 73 ribu anak muda yang berpotensi menjadi inventor.

“Sejumlah anak-anak kita (Indonesia), mungkin sekitar 100 orang, menjadi juara-juara di forum-forum dunia, dielu-elukan. Jadi kita bangga lah, bangga aku jadi orang Indonesia,” ujar Prof. Fasli Jalal dalam acara Kick off Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2018. Ia mengatakan bahwa sebenarnya anak-anak Indonesia memiliki potensi yang tidak kalah hebat dibandingkan anak-anak dari negara maju. Bahkan, bila mendapat pembinaan yang baik, anak-anak Indonesia akan semakin banyak yang menjadi juara dunia.

Ironisnya, berdasarkan perhitungan Program for International Student Assesment (PISA) terhadap tingkat kecanggihan berpikir anak-anak dunia, sejak tahun 2000 hasil yang didapat indonesia selalu kurang menggembirakan. Tempat terbaik yang diraih Indonesia hanya pada urutan ke-60 dari 65 negara yang ikut serta dalam PISA. Level terendah dalam perhitungan ini diindikasikan dengan anak-anak umur 15 tahun yang hanya mampu sebatas hafal serta paham apa yang dipelajari, sebaliknya penilaian tertinggi merujuk pada kondisi anak-anak yang mampu menjadi inventor, inovator, serta creator berdasarkan apa yang mereka pelajari.

Menurut Fasli, pendidikan formal sejak usia dini tetap dibutuhkan untuk meningkatkan kecanggihan berpikir anak-anak Indonesia. Tetapi proses pencarian anak-anak yang memiliki kecanggihan berpikir tinggi, bahkan sudah melakukan berbagai inovasi juga sangat diperlukan. “Dan di sini, peran SATU Indonesia Awards itu. Mencari, menemukan, memupuk, dan memperbanyak, dan membuat jaringan di antara anak-anak Indonesia yang memang potensi kecerdasannya memungkinkan untuk menjadi creator dan inovator, serta inventor tadi,” katanya.

Selain menjadi wadah generasi muda Indonesia untuk berkontribusi membangun masyarakat di sekitarnya, SATU Indonesia Awards 2018 juga diharapkan menjadi sarana meningkatkan potensi serta kecanggihan berpikir anak-anak muda Indonesia agar semakin mampu bersaing dengan anak-anak dari negara maju di dunia. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi website www.satu-indonesia.com .

BAYU SATITO / TIM INFO TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dian Andryanto

Dian Andryanto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus