Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Promosi Pariwisata, Nunukan Gelar Rakor Pariwisata se-Kaltara

Rakor bertujuan mensinkronisasikan program pembangunan pariwisata Kalimantan Utara agar dapat berjalan dengan maksimal di kabupaten atau kota, provinsi, maupun nasional.

1 Maret 2018 | 10.44 WIB

Rapat Koordinasi (Rakor) Pariwisata se-Kalimantan Utara (Kaltara) 2018 digelar di Hotel Neo Fortuna, pada 28 Februari 2018.(Dok. Diskominfotik Kab. Nunukan)
Perbesar
Rapat Koordinasi (Rakor) Pariwisata se-Kalimantan Utara (Kaltara) 2018 digelar di Hotel Neo Fortuna, pada 28 Februari 2018.(Dok. Diskominfotik Kab. Nunukan)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Gerak gemulai para penari berparas cantik dari Sanggar Tari Borneo Nunukan membuka acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pariwisata se-Kalimantan Utara 2018, di Hotel Neo Fortuna, Rabu pagi, 28 Februari 2018. Mereka menampilkan tari budi leluhur sebagai tarian selamat datang dalam rakor yang bertema "Menuju Pariwisata Kalimantan Utara Terdepan".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut laporan Ketua Panitia Rakor, Fahrur Raji, sekitar 50 peserta yang mengikuti Rakor Pariwisata 2018, di Kabupaten Nunukan, ini berasal dari lima Kabupaten atau Kota se-Kalimantan Utara, baik dari dinas pariwisata dan dinas terkait, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalimantan Utara, pelaku usaha, (agen travel, pengusaha hotel, dan rumah makan), maupun komunitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Maksud kegiatan ini adalah mensinkronisasikan program pembangunan pariwisata Kalimantan Utara, agar dapat berjalan dengan maksimal di kabupaten atau kota, provinsi maupun nasional," katanya.

Dalam sambutan Gubernur Kalimantan Utara yang dibacakan Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Utara Ahmad Haerani, dia mengatakan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Provinsi Kalimantan Utara tidak sedikit. Bahkan dapat dikatakan, Kalimantan Utara memiliki potensi pariwisata yang komplet. Namun peran SDA dalam mengolah, membina, memelihara, dan menjaga objek dan daya tarik wisata masih minim.

"Secara sinergis tentu membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak, baik sektor pemerintah, masyarakat, maupun swasta," ujarnya.

Gubernur Kalimantan Utara berharap, rakor ini dapat memberi pemahaman secara komprehensif mengenai strategi dalam sinkronisasi program. Selain itu, diharapkan juga dapat menghasilkan suatu rumusan kerja dan komitmen untuk lebih membuat masyarakat sadar dalam mengembangkan objek serta daya tarik wisata.

Setelah resmi dibuka oleh Ahmad, yang mewakili Gubernur Kalimantan Utara, acara dilanjutkan dengan paparan dari Tenaga Ahli Kebudayaan Kementerian Pariwisata, Taufiq Rahzen, dan Ketua DPD HPI Kalimantan Utara Ivan Kansil, sebagai narasumber. Materi yang dipaparkan terkait dengan potensi pariwisata di Kalimantan Utara.

Dalam rakor ini, hasil olahan potensi alam dan kerajinan dari usaha kecil dan menengah (UKM) Kabupaten Nunukan juga dipamerkan sekaligus diperjualbelikan. Hal ini merupakan salah satu bentuk promosi yang dilakukan Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Nunukan kepada peserta, khususnya dari luar Kabupaten Nunukan. Rakor Pariwisata 2018 ini ditutup dengan orientasi lapangan (OL) ke Sebatik. (*)

Nurul Tirsa Sari

Nurul Tirsa Sari

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus