Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo Media Group Sukses Gelar IEC 2024, Ini Daftar Pemenangnya

IEC menginginkan UMKM ke depan Go Digital, Go Global, dan Bankable.

19 Oktober 2024 | 09.58 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur PT Tempo Inti Media Tbk Meiky Sofyansyah (kelima kiri), Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere (keenam kanan) foto bersama para penerima penghargaan UMKM dalam acara Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Tempo Media Group sukses menggelar Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2024 di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024 malam. Sebanyak 30 pelaku usaha berhasil meraih penghargaan dalam perhelatan yang sudah tiga kali digelar ini.

“Selamat kepada para pemenang, selamat menerima kemenangan. Semoga keberhasilan yang diraih dapat menjadi pemicu untuk terus berkarya dan melahirkan inovasi-inovasi besar di masa mendatang,” kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki yang menjadi Keynote Speaker pada ajang itu dan juga berkesempatan memberikan Piala Bergilir pada pemerintah daerah yang berhasil mendapatkan Juara Umum.

Indonesia, kata Teten, memiliki potensial besar karena menduduki peringkat ke-6 dengan jumlah start up terbanyak di dunia. Total 2.562 start up mengalahkan Jerman dan Perancis (Start up Ranking, 2024) yang 69,2 persen didirikan oleh anak muda berusia 25-38 tahun (Kominfo, 2023).

“Tren pertumbuhan wirausaha kita juga membaik, di tahun 2023 terdapat total 20,56 persen wirausaha muda, meningkat 1,09 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 19,48 persen,” kata Teten. Sementara jumlah pemuda yang memilih untuk berwirausaha juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya dari 69,30 persen di tahun 2023 menjadi 69,83 persen di tahun 2022. “Ini menjadi fondasi kuat kita dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.”

Kementerian Koperasi dan UKM, kata Teten, telah menyiapkan fondasi untuk meningkatkan rasio kewirausahaan melalui Entrepreneur hub dengan membangun ekosistem wirausaha yang melibatkan berbagai stakeholder terutama dengan memberdayakan generasi muda. Per Agustus 2024 sebanyak 178 program telah terselenggara dengan menjangkau 810.554 wirausaha, 149 kolaborator, dan melibatkan 63 mentor.

“Terdapat total 555 start up yang telah mengikuti program inkubasi dengan 29 lembaga inkubator yang terlibat. Kami juga menargetkan di tahun 2024 dapat tercipta 1 juta wirausaha usaha baru yang diharapkan semakin mengokohkan ekonomi kita,” kata dia.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi (kanan) saat mewakili Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menerima penghargaan Tokoh Penggerak UMKM yang diberikan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam acara Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo.

Ketua Dewan Juri IEC 2024, Wahyu Dhyatmika, mengatakan arahan dari Menteri Koperasi dan UKM akan menjadi pegangan IEC ke depan. IEC, lanjut dia, merupakan perhelatan yang diselenggarakan setiap tahun sebagai gerakan bersama untuk meningkatkan kualitas procurement dalam berbagai bidang usaha sekaligus untuk menciptakan sebuah standar kualitas kewirausahaan di Indonesia.

“Ada tiga objektif utama yang kita harapkan terjadi dari kegiatan ini. Kita ingin UMKM bisa Go Digital, juga Go Global, dan Bankable.”

Wahyu mengatakan, pelaku usaha yang mengikuti kompetisi ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun ini ada peningkatan sebesar 7 persen, dari yang sebelumnya 58.444 pada tahun lalu menjadi 62.808 pelaku usaha yang mendaftar dari 37 provinsi. “Jumlah ini cukup fantastis karena kami menjaring tidak hanya secara organik melalui media sosial tetapi juga dikirimkan oleh para pemerintah daerah yang menjadi mitra Tempo dalam penyelenggaraan IEC setiap tahunnya.”

Adapun proses penjurian dimulai sejak April dan di Agustus sudah dimulai diskusi dengan para dewan juri yang terdiri dari Tempo, Orbitin, dan tiga kementerian yakni Kementerian Sosial, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Koperasi dan UKM. Pada tahap awal, kata Wahyu, dari sekitar 62 ribu peserta dipilih 200 besar kemudian dikurasi menjadi 100. “Kemudian kami memilih berdasarkan tiga kategori utama yakni maksimal 40 tahun, usaha berjalan minimal 1 tahun, dan punya rencana bisnis ke depan.” Namun, tak hanya itu, para peserta juga harus representative dari seluruh daerah di Indonesia.

“Ada 9 kategori usaha yang muncul dari proses penjurian yakni fesyen, digital, agrobisnis dan lingkungan, perawatan tubuh dan kosmetik, pendidikan, teknologi terapan, energi baru terbarukan, alat rumah tangga dan produk kreatif, serta yang paling banyak pesertanya yakni kuliner.”

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki (keempat kiri) berfoto bersama Jajaran Direktur Tempo Inti Media dalam acara Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo.

Para peserta kemudian dilihat lagi dari pertumbuhan aset, penggunaan teknologi digital, dan dampak usaha kepada lingkungan dalam konteks SDGs. Dari 100 finalis terpilih 30 besar. “Terdapat juga juara umum.”

Dalam perhelatan ini IEC juga memberikan dua apresiasi secara khusus kepada pemda yang membina UMKM secara mikro yang unik dan memiliki dampak sosial yang signifikan, serta terdapat kategori khusus UMKM penerima PENA dari Kementerian Sosial. “Karena dari pahlawan ekonomi Nusantara juga ada beberapa yang kami nilai layak untuk mendapatkan apresiasi.”

Menurut Wahyu dari 100 besar peserta ini akan diteruskan dengan workshop bersama mitra dan pakar untuk menguatkan strategi bisnis peserta ke depan. “Harapannya nanti terakhir kita akan membuat sesi investor pitching yang kami adakan di ujung program.”

Direktur Utama PT Tempo Inti Media Harian Meiky Sofiansyah mengatakan IEC bukan hanya sekedar memberi apresiasi. "Semua yang terjadi dalam seleksi mendapatkan apresiasi akan dapat aktivitas lanjutan. Mereka akan dapat pendampingan, akselerasi untuk penguatan kapasitas manajemen strategi, dan segala macam yang nantinya akan dilakukan bersama-sama oleh Tempo.”

Adapun 30 pemenang IEC 2024 berdasarkan kategori sebagai berikut:

Agrobisnis & Lingkungan : Biki, Kabupaten Bogor dan Ujung Jurang Farm, Kabupaten Manokwari

Alat Rumah Tangga & Produk Kreatif : Gentanala, Kota Jakarta Timur dan Elinor Jewelery, Kabupaten Sukoharjo

Digital : Bangunmoto, Kota Jakarta Timur; Myeco, Kota Malang; dan PT Mulya Kusuma Group – Berdigital.com, Kabupaten Sleman

Energi baru dan Terbarukan: Biojel, Kota Surabaya dan STB Pellet, Kota Madiun

Fesyen: Kayana by Tyaoza, Kota Sawahlunto; Lampung Ethnica, Kabupaten Lampung Timur; dan Risyah, Kota Jakarta Barat.

Kuliner: PT Juara Roti Indonesia, Kabupaten Bekasi; Mie Sehat Cempaka, Kota Ambon; Unikayo, Kota Payakumbuh; Darmojo Ayam Panggang, Kabupaten Sidoarjo; Cassaland, Kabupaten Pasuruan; Yant Sorghum, Kota Mataram; Taraban, Kabupaten Bulungan; Chicken Melo, Kota Makassar

Pendidikan: Sanggar Mbah Guru,Kabupaten Lamongan; PT Media Kreatifindo Nusantara, Kota Balikpapan; dan Link Productive, Kota Cilegon.

Perawatan tubuh dan kosmetik: CV Shaany Inovasi Berkah, Kabupaten Probolinggo dan Wangi Baik, Kota Malang.

Teknologi Terapan: Agritronz, kabupaten Bondowoso; Siab Indonesia, Kabupaten Karanganyar; Fishgator, Kabupaten Bondowoso; Umma Indonesia, Kabupaten Aceh Besar; dan Zen Multimedia Indonesia, Kabupaten Purwakarta

Kategori Khusus: Menjarum-Kota Padang, Sumatera Barat; Hirzkybeef-Kota  Bekasi, Jawa Barat; Regan cokelat – Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara; PT FAM Indonesia Indonesia – Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur; Ayawata Nikiwar-Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.

Kategori Khusus Program PENA: Serua Snack-Kota Depok, Jawa Barat; Dapur Lusie-Kota Depok, Jawa Barat; Kedai Palusie-Kota Bekasi, Jawa Barat; Paradise Shiatsu-Cimahi, Jawa Barat; Putri Keripik – Medan, Sumatera Utara.

Cipta Perkasa (ketiga kanan) mewakili Darmojo Ayam Panggang dari Sidoarjo menerima penghargaan Indonesia Entrepreneurs Challenge (IEC) yang diserahkan langsung oleh Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kementerian Sosial, Rahmat Kusnadi di Hotel Westin, Jakarta, Jumat, 18 Oktober 2024. Dok. Tempo.

IEC 2024 juga memutuskan tiga juara umum yang merupakan finalis dengan skor 3 terbaik, yakni Juara 1 Agritronz dari Kabupaten Bondowoso, Juara 2 Bangunmoto dari Kota Jakarta Timur, dan Juara 3 Siab Indonesia dari Kabupaten Karanganyar. Sementara itu, Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak UMKM sekaligus penerima Piala Bergilir IEC 2024 untuk Juara Umum.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi saat mewakili Penjabat Wali Kota Malang Iwan Kurniawan berterima kasih karena Kota Malang mendapatkan penghargaan dari IEC 2024. “Kami berterimakasih kepada Tempo, event ini merupakan sesuatu yang memiliki nilai tinggi bagi para pelaku UMKM di Indonesia.”

Penghargaan ini, lanjut dia, sangat memberikan arti yang cukup besar bagi pelaku UMKM yang ada di Kota Malang. “Kami juga berterima kasih kepada para pelaku UMKM di Kota Malang yang telah tumbuh dan berkembang serta diapresiasi oleh pemerintah pusat dan Tempo.”

Salah satu penerima penghargaan dari PT Juara Roti Indonesia Ahmad Reza mengatakan, ajang IEC dapat dijadikan wadah untuk mengembangkan jaringan dan sekaligus promosi. Roti Juara yang sudah buka cabang di Dubai dan hendak membuka gerai kelima di Uni Emirate Arab ini dirasakan Reza tetap masih membutuhkan promosi.

Budget kita terbatas untuk promosi, karena itu kami berusaha melaui event-event penghargaan seperti ini dapat sekaligus meningkatkan promosi,” kata dia. Bukan tanpa sebab, usaha roti ini pernah juga mendapatkan penghargaan dari Bank BSI pada 2022 dan dari ajang itu lah mendapatkan kesempatan buka gerai di Dubai.

Oleh karena itu, Ahmad Reza bersyukur, meskipun melalui ajang penghargaan terdapat hadiah atau nominal yang lumayan tetapi dia mengambil nilai-nilai di luar hadiah tersebut. “Karena buat saya, nilai-nilai di luar hadiah itu yang justru lebih besar.”

Melalui IEC ini, dia pun pada akhirnya dapat bertemu langsung dengan pemerintah daerah. Selama ini, usahanya dilakukan secara mandiri tanpa bantuan Pemda Bekasi. “Saya tahu anggaran dan kegiatan Pemda Bekasi terbatas, oleh karena itu dengan adanya ajang ini saya harapkan Pemda Bekasi dapat berkolaborasi dengan PT Juara Roti Indonesia untuk menjadi mediator antara kami dengan rumah sakit-rumah sakit daerah. Selama ini kami cukup kesulitan dengan birokrasi yang ada di rumah sakit umum daerah.” (*)

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Fifia Asiani

Fifia Asiani

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus