Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

iklan

UPLAND Project Ekspor Bawang Goreng

Tingkatkan Nilai Tambah Produk Pertanian, UPLAND Project Ekspor Bawang Goreng

4 Desember 2023 | 14.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Program Development of Integrated Farming System in Upland Area (UPLAND Project) Kementerian Pertanian terus menggencarkan ekspor komoditas pangan yang telah diolah. Ekspor komoditas pangan yang telah diproduksi dapat memberikan nilai tambah terhadap hasil pertanian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi krisis pangan akibat dampak perubahan iklim. Beragam komoditas yang rentan terhadap inflasi, harus diberi perhatian khusus. Pengolahan pasca panen seperti bawang goreng ini memberikan nilai lebih terhadap hasil pangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Penting bagi kita untuk terus berkomitmen menjaga pasokan komoditas strategis agar tidak terjadi pergolakan harga dan stok di pasaran,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan tertulis.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Ali Jamil mengatakan, sebanyak enam ribu bungkus produk bawang goreng milik para petani binaan UPLAND Project di Kabupaten Sumenep dilepas untuk dikirim ke negeri kincir angin Belanda. Ekspor perdana bawang goreng diharapkan menjadi pintu awal untuk peningkatan kesejahteraan kepada petani. 

Bawang goreng produk kelompok tani yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Pertama Indah Rubaru (PIR) itu telah dikontrak mencapai 400 ribu US dolar oleh PT Ben Helen Trading Belanda dengan jangka waktu lima terhitung tahun 2023-2028.

Dia berharap Program UPLAND Project Kementerian pertanian bertujuan untuk meningkatkan kegiatan pertanian di dataran tinggi agar lebih komprehensif, mulai dari pengembangan hortikultura, dan tanaman pangan.

"Melalui Upland Project dapat memberikan dampak positif seperti mampu swasembada bawang," katanya.

Program UPLAND yang saat ini tersebar di 13 kabupaten di seluruh Indonesia ini dilakukan untuk mengembangkan di dataran tinggi yang komprehensif, mulai di lahan pertanian (on farm) hingga pengembangan di luar lahan pertanian (off farm). UPLAND dikembangkan dengan dengan didanai oleh Islamic Development Bank (IsDB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Melalui program UPLAND, Kementerian Pertanian memberikan bantuan infrastruktur lahan, irigasi bahkan jalan usaha tani, embung pompa. Semua itu dalam rangka mendorong peningkatan produksi.

"Kegiatan Upland bertujuan pula untuk keberlanjutan usaha agribisnis bawang harus didukung dengan adanya kelembagaan yang baik," terangnya.

Tahun 2021 Kabupaten Sumenep terus berusaha meningkatkan produktivitas bawang merah. Luas area tanam sejak adanya kegiatan UPLAND meningkat signifikan dimana awalnya (2020) hanya 701 hektar dengan produktivitas mencapai 7,02 ton per hektar menjadi 1.198 hektar pada tahun 2022 dengan produktivitas per hektar juga meningkat menjadi 7,36 ton per hektar.

Saat ini tidak hanya pasar internasional yang telah menjalin kerjasama dengan Korporasi Petani Rubaru, beberapa perusahaan nasional juga telah menjalin kerjasama antara lain PT Eden Pangan Indonesia.(*)

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus