Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - BPJS Ketenagakerjaan memperingati hari jadinya yang ke-47 sekaligus satu dekade transformasi sejak 2014. Momentum ini menandai perjalanan panjang lembaga tersebut dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi pekerja Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dimulai sejak 1977 dengan lahirnya Perum Astek melalui Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 1977, BPJS Ketenagakerjaan telah menjalani transformasi besar. Pada 1 Januari 2014, PT Jamsostek (Persero) resmi bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaan, memperluas cakupan perlindungan dari pekerja formal ke pekerja informal. Dengan program-program seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), lembaga ini terus memberikan perlindungan yang semakin inklusif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo, mengungkapkan bahwa saat ini jumlah peserta aktif mencapai 43,5 juta, meningkat signifikan dari 16,8 juta di awal transformasi. "Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi terhadap layanan kami," ujar Anggoro.
Anggoro menyebut peningkatan jumlah peserta wajib diimbangi dengan peningkatan kualitas dan kemudahan akses layanan. Aplikasi resmi Jamsostek Mobile (JMO) menjadi salah satu kanal andalan yang kian mendekatkan BPJS Ketenagakerjaan dengan para peserta. Terbukti jumlah penggunanya telah mencapai 24,5 juta, dengan pengguna aktif mencapai lebih dari 60 persen.
Selain itu tingkat kepuasan layanan Call Center 175 turut naik menjadi 92,5 persen, dan mendapatkan 6 kategori penghargaan The Best Contact Center Indonesia 2024 dari Indonesian Contact Center Association (ICCA).
“Kita juga telah meluncurkan New e-PLKK untuk mempermudah operasional dan layanan JKK bagi peserta, yang saat ini sudah diterapkan di lebih dari 74 persen PLKK. Tahun ini kami juga memfasilitasi para pekerja disabilitas mengakses lapangan pekerjaan dengan mengembangkan portal Inclusive Job Center,” kata Anggoro.
Aplikasi Jamsostek Mobile (JMO) menjadi kanal andalan, digunakan oleh 24,5 juta peserta dengan tingkat kepuasan mencapai 92,5 persen. "Kami terus berinovasi agar peserta dapat merasakan kemudahan dan manfaat yang maksimal," tambahnya. Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga telah membayarkan 3,8 juta klaim senilai Rp51,9 triliun hingga November 2024, termasuk beasiswa untuk 92 ribu anak pekerja.
Di tengah ketidakpastian ekonomi, dana pekerja yang dikelola tumbuh 13,85 persen YoY menjadi Rp782 triliun. Keberhasilan ini diakui secara internasional dengan 8 ISSA Recognition dan penghargaan sebagai "Largest Investment Return in Five Years for Social Insurances" oleh InvestorTrust.
BPJS Ketenagakerjaan terus mendorong inovasi dengan menyelenggarakan The First Social Security Summit 2024, yang menjadi forum diskusi strategis untuk menghadapi Middle Income Trap dan memperluas perlindungan bagi kelompok rentan. "Kami ingin menciptakan sistem perlindungan sosial yang tidak hanya inklusif, tetapi juga berkelanjutan," ujar Anggoro.
Dengan semangat budaya Iman ETHIKA, BPJS Ketenagakerjaan bertekad mewujudkan Universal Coverage dan Indonesia Emas 2045. "Mari kita jadikan tugas ini sebagai ladang ibadah untuk memberi dampak nyata bagi pekerja dan keluarganya,” ujarnya.(*)
Foto 
