Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BRI dan Dirut Raih Penghargaan Infobank

BRI juga kembali menyandang Predikat Kinerja Sangat Bagus untuk kali ke-20 secara beruntun dalam ajang 26thInfobank Awards 2021.

8 September 2021 | 19.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertekad memacu pertumbuhan kredit untuk menjaga kinerja, seiring dengan likuiditas yang terjaga di masa pandemi. Hingga kuartal kedua 2021, ditengah likuditas yang terjaga di level LDR (Loan to Deposit Ratio) 84,77 persen perseroan mencatatkan pertumbuhan laba secara year on year 22 persen atau sebesar Rp12,4 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara Infobank Web Seminar 26th Infobank Awarding 2021 bertajuk Leading In Unpredicted Time, Selasa, 7 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atas torehan kinerja yang positif ditengah Covid-19, perseroan mendapatkan 3 penghargaan dari Majalah Infobank. Dua penghargaan yang diraih BRI yakni The Most Profitable Bank atas pertumbuhan tingkat pengembalian aset dan ekuitas usaha kepada negara.

BRI juga kembali menyandang Predikat Kinerja Sangat Bagus untuk kali ke-20 secara beruntun dalam ajang 26th Infobank Awards 2021. Sebagai Direktur Utama BRI, Sunarso juga meraih penghargaan atas kepemimpinannya membawa kinerja gemilang BRI selama ini.

Salah satu bankir handal yang dimiliki Indonesia tersebut terpilih sebagai The Best CEO Series 2021. Infobank menilai BRI sebagai bank milik negara dengan total aset lebih dari 1.400 triiliun dan dikenal dengan jangkauan pelayanan sangat luas. Mulai dari lingkup perkotaan hingga pelosok daerah di Indonesia.

BRI pun dinilai sebagai bank yang unggul dalam kredit mikro senantiasa menjangkau berbagai kelas nasabah. Mulai dari sektor korporasi, high class individual, dan tentunya masyarakat pedesaan dan usaha mikro kecil serta menengah. Hal itu pun menjadi jati diri BRI.

Sunarso yang menerima penghargaan tersebut secara daring mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut dedikasikan kepada seluruh insan BRILian dan kepada para nasabah yang sangat setia kepada BRI terutama nasabah UMKM. “Mudah-mudahan penghargaan ini membuat saya dan seluruh insan BRILian selalu bersemangat untuk tidak pernah berhenti untuk menjadi dan memberi yang terbaik”, ujarnya.

“Pastilah penghargaan ini kami dedikasikan kepada Insan BRILian yang tak kenal lelah melakukan tugas-tugasnya sehari-hari dalam masa sulit sekarang ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan melaksanakan berbagai penyaluran stimulus dari pemerintah, yang pada akhirnya strategi kami adalah business follow stimulus,” katanya.

Pada seminar bertajuk “Leading In Unprecidented Time: Tantangan Setelah Relaksasi Restrukturisasi Kredit Berakhir”, Sunarso menyebut dalam krisis ekonomi karena pandemi Covid-19, likuiditas perseroan dan bank-bank milik pemerintah sangat terjaga dan melimpah.

Hal itu disebabkan loan demand yang melemah. Sunarso mengenang, pada krisis-krisis ekonomi besar sebelumnya, seperti pada 1998, likuiditas perbankan sangat terganggu.

Namun, saat krisis ekonomi akibat pandemi malah sebaliknya. Ketika aktivitas ekonomi secara langsung terbatasi, permintaan kredit pun menurun “Jadi sebenarnya ini mencerminkan bahwa likuiditas masih cukup melimpah untuk mendorong pertumbuhan kredit,” kata Sunarso.

Sunarso menjabarkan, pertumbuhan kredit di masa pandemi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Saat ini secara nasional pertumbuhan kredit industri perbankan hanya sekitar 0,6 persen.

Kendati demikian, Sunarso menyebut, bahwa BRI masih mampu menumbuhkan kreditnya diatas pertumbuhan industry, sekitar 5 persen y-o-y. Sebelumnya, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 6 persen-7 persen pada tahun ini. Adapun secara konsolidasian sampai dengan Juni 2021 kinerja penyaluran kredit BRI mencapai Rp 929,40 triliun.

Capaian itu tumbuh dari pada kuartal II 2020 yang sebesar Rp 922,97 triliun. Penopang utama pertumbuhan kredit BRI hingga semester pertama 2021 berakhir adalah kredit mikro. Yaitu tercatat Rp 366,56 triliun tumbuh 17 persen secara y-o-y. Untuk kredit mikro BRI saat ini porsinya mencapai 39,44 persen dari total portofolio. Targetnya, porsi kredit mikro perseroan ditargetkan naik menjadi 45 persen dari total portofolio kredit pada 2025.(*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus