Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BUMDes Bersama Dapat Dirikan Bank Desa

BUMDes jika terus dikembangkan dapat merambah sektor keuangan seperti Lembaga Keuangan Desa (LKD).

23 Mei 2021 | 05.26 WIB

Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengunjungi BUMDes Kemudo Makmur, Jawa Tengah (21/5) Foto: Wening/Kemendes PDTT
Perbesar
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengunjungi BUMDes Kemudo Makmur, Jawa Tengah (21/5) Foto: Wening/Kemendes PDTT

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

INFO NASIONAL - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar bersama Nyai Lilik Umi Nasriyah menyambangi BUMDes Kemudo Makmur di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Yogyakarta, pada Jumat, 21 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Setibanya di Kantor Desa Kemudo, Gus Menteri langsung diajak oleh Kepala Desa Hermawan untuk meninjau langsung Unit Usaha yang dilalukan oleh BUMDes Kemudo Makmur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gus Menteri diperlihatkan Unit Pengolahan Limbah Kering Industri dan Furniture Jati Belanda. Ia pun diminta untuk menuliskan kalimat inspirasi bagi pengelola BUMDes dan perangkat desa untuk bisa lebih maju.

Gus Menteri dalam arahannya mengatakan, BUMDes Kemudo Makmur ini memang bisa dijadikan percontohan kerjasama kalangan industri dengan BUMDes yaitu kerjasama pengolahan limbah kering Danone kepada BUMDes Kemudo Makmur.

"Ini jadi inspirasi jadi saya akan segera bertemu dengan Direktur Danone agar kerjasama ini tidak hanya di Prambanan, tapi di daerah lain. Polanya nanti mereplikasi dengan disini," kata Gus Menteri.

Dirinya mengakui jika pihaknya terus menggenjot pengembangan BUMDes dengan menggandeng sejumlah pihak seperti Perkebunan, ESDM terkait dengan eksplorasi tambang yang masih belum bagus kerja samanya.

Gus Menteri sudah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian agar terbangun sinergitas antara BUMDes dengan kalangan Industri.

BUMDes jika terus dikembangkan, kata Gus Menteri, bisa saja merambah sektor keuangan seperti Lembaga Keuangan Desa (LKD). Jika dikerjakan serius maka bisa jadi ini menggusur bank-bank yang ada saat ini.

"Ada contohnya RaboBank yaitu bank yang dikelola UMKM. Paling tidak di tahun 2023, ada 5.300 BUMDes Bersama LKD yang asetnya sudah tercatat Rp12,7 Triliun," ujar Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Bisa saja nanti, kata Gus Menteri, nantinya BUMDesma mendirikan Bank Desa yang murni swasta karena semua masyarakat desa menyimpan uangnya disana.

Namun Gus Menteri menggaransi, keberadaan Bank Desa nantinya tidak akan menggusur Bank yang ada sekarang, dengan catatan harus ada sinergi Lembaga Keuangan agar bisa berjalan beriringan.

BUMDes nantinya bisa melirik unit lain seperti pengelolaan air. Bahkan, jika miliki aset yang besar, diperbolehkan untuk mengelola Rest Area. "Saya sangat bangga bisa bersilaturahim di Desa Kemudo ini," ucap Gus Menteri.

Setelah berdiskusi, Gus Menteri kemudian meninjau Unit Usaha baru BUMDes Kemudo Makmur yaitu toko kelontong yang diberi nama Kamajaya Mart. Toko ini baru diresmikan tangga 24 April 2021 dan menghabiskan anggaran sebesar Rp 950 juta.

Turut meninjau Kamajaya Mart ini, Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi (PEI), Harlina Sulistyorini; Direktur Perencanaan Teknis PEI, Adityawarman Darudono; dan PLT Kepala BBLM Yogyakarta, Dedy L.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus