Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cara Semarang Kelola Sampah Medis Cegah Covid-19

Dinas Kesehatatan Kota Semarang memaparkan sejumlah prosedur penanganan sampah infeksius selama pandemi agar tidak lagi berpotensi menularkan virus.

29 Maret 2021 | 13.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Muhammad Abdul Hakam dalam dialog live Ngolah, Ngobrol Tentang Sampah di akun @semarangwegahnyampah, Rabu (24/3) siang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEMARANG-Sikap wegah nyampah (usaha untuk tidak menghasilkan sampah) diharapkan dapat memberikan andil terhadap upaya percepatan pemberantasan virus Covid-19 di Kota Semarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Selama pandemi ini banyak habit atau kebiasaan baik yang dilakukan seperti memakai masker, rajin mencuci tangan, mengelola sampah lebih baik maka nantinya tidak hanya Covid yang akan tertangani tetapi juga penyakit infeksius lain seperti diare akut, demam akut dan infeksi lainnya InshaAlloh juga akan menurun," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Muhammad Abdul Hakam dalam dialog live Ngolah, Ngobrol Tentang Sampah di akun @semarangwegahnyampah, Rabu 24 Maret siang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam program live tersebut, Abdul Hakam, mengupas tuntas berbagai permasalahan sekaligus penanganan sampah selama pandemi dan isolasi mandiri di Kota Semarang. Dia juga menyampaikan sejumlah prosedur penanganan sampah infeksius selama pandemi sehingga aman dan tidak lagi berpotensi menularkan virus.

Menurutnya, sampah-sampah para pasien terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan rumah isolasi dikelola oleh penyedia jasa khusus mulai dari proses pemilahan, pembakaran dengan insenerator hingga pengelolaan abu dari sampah infeksius tersebut.

Sedangkan sampah dari pasien terkonfirmasi Covid-19 yang menjalani proses penyembuhan melalui isolasi mandiri diminta untuk melakukan pemilahan dan sterilisasi dengan cairan desinfektan pada sampah yang dihasilkan sebelum kemudian disetor pada pengolah sampah. 

"Virus Covid-19 ini akan mati setelah 8 jam jika menempel pada benda mati, karenanya harus ditangani terlebih dahulu di setiap rumah pasien isoman," katanya

Kadis Kesehatan Semarang juga meminta partisipasi aktif warga masyarakat mengelola sampah masker sekali pakai. "Agar tak berdampak lanjut dari sisi kesehatan dan lingkungan, masker sekali pakai sebaiknya disterilisasi dengan disenfektan, dipotong pada bagian maskernya lalu dibuang pada tempat sampah khusus medis. Ini untuk menghindari penyalahgunaan penjualan kembali masker bekas oleh oknum tak bertanggungjawab,” ujarnya.

Program Ngolah, merupakan program live instagram yang rutin diselenggarakan oleh akun @semarangwegahnyampah setiap Rabu dengan mengangkat tema-tema menarik dan update setiap Minggunya.

Akun @semarangwegahnyampah ini juga aktif memberikan edukasi terkait upaya penanganan dan pengurangan sampah di Kota Semarang sebagaimana semangat Peraturan Walikota Semarang No. 27 Tahun 2019 tentang Pengendalian Penggunaan Plastik.

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus