Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO BISNIS - Kemudahan berbelanja di platform daring tidak hanya mengubah pola konsumsi masyarakat, tetapi juga merevolusi cara pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjalankan bisnis mereka. Transformasi digital kini menjadi keniscayaan bagi para pengusaha yang ingin tetap relevan dan bertahan dalam persaingan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahmad Kurniawan (35), pemilik merek busana muslim anak Hoofla, merasakan langsung dampak dari perubahan ini. Sejak merintis usahanya pada 2015, ia menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola bisnis. Namun, dua tahun terakhir menjadi titik balik yang paling berpengaruh baginya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dulu semuanya masih manual. Saya mencatat penjualan sendiri, bahkan untuk menagih pembayaran ke reseller harus dilakukan satu per satu,” ujar Ahmad saat ditemui dalam acara ‘Anak Muda Bisa Ekspor’ yang digelar oleh SMESCO dan Shopee di Jakarta, Kamis, 18 Februari 2025.
Kini, sistem operasional Hoofla mengalami perubahan drastis. Bergabung dengan Shopee tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga melonjakkan angka penjualannya. “Sekarang semua sudah otomatis. Orderan masuk, pembayaran tercatat langsung, dan tidak ada lagi drama soal penagihan seperti dulu,” katanya.
Menurut Ahmad, kehadiran platform eCommerce membuat UMKM lebih disiplin dalam mengelola stok dan proses pengiriman. “Karena sistem di Shopee ingin justru mendorong kita terus lebih baik, dari sisi penjual dan konsumen. Ketepatan waktu selalu jadi parameternya, kesiapan stok barang, otomatis kita juga harus disiplin bisa mengemas barang dan deliver orderan tepat waktu,” tuturnya.
Acara kick off 'Anak Muda Bisa Ekspor' yang digelar di Gedung SMESCO Indonesia Jakarta. Dok. Shopee
Perjalanan Ahmad dalam dunia bisnis dimulai sebagai reseller sebelum akhirnya membangun brand sendiri dengan modal terbatas. Ia pun menyadari bahwa keberhasilan bisnis tidak sekadar bergantung pada peningkatan penjualan, tetapi juga pada pengelolaan yang profesional. Digitalisasi memperluas jangkauan pasarnya dan membuat proses bisnis lebih terstruktur, dari pencatatan transaksi hingga pengiriman barang.
Perubahan ini sejalan dengan tren digitalisasi UMKM yang kian masif. Pelaku usaha kini tidak hanya memanfaatkan platform daring untuk pemasaran, tetapi juga untuk memahami tren fesyen, perilaku konsumen, serta struktur keuangan yang lebih sistematis. “(Angka penjualan naik) Terutama bulan-bulan menjelang Ramadan, penjualan meningkat pesat. Setelah itu biasanya akan menurun dalam tiga bulan berikutnya, lalu kembali naik di Desember atau momen back to school,” ujar Ahmad.
Bekal pengetahuan ini didapatkannya setelah bergabung dengan Shopee dan menerima asistensi dari Relationship Manager. Kini, Ahmad tengah bersiap menembus pasar internasional melalui program Shopee Ekspor. Beberapa tahun lalu, ia sempat menerima pesanan dari Malaysia dan Singapura, namun saat itu belum siap untuk memperluas cakupan bisnisnya ke luar negeri.
Saat ini, Hoofla, yang dikenal di platform Shopee sebagai ‘Hoofla Official Store’, menjadi salah satu dari 18 UMKM terpilih dalam program ‘Anak Muda Bisa Ekspor’, hasil kolaborasi Shopee Indonesia, Kementerian UMKM, dan SMESCO Indonesia. Melalui program ini, lebih dari 700 produk fesyen, termasuk busana muslim, pakaian olahraga, serta fesyen pria, wanita, dan anak hasil kurasi SMESCO, kini dapat dijangkau oleh pembeli dari Indonesia hingga Malaysia.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menegaskan bahwa produk-produk Indonesia memiliki potensi besar di pasar global. “Ini capaian luar biasa dari teman-teman pengusaha UMKM. Data ekspor di tahun 2024 juga menunjukkan tren positif, di mana jumlah produk ekspor meningkat 50 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Produk fesyen menjadi kategori teratas produk yang diminati pembeli dari Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin melalui Program Ekspor Shopee,” kata Radynal.
Bagi Ahmad, digitalisasi bukan sekadar soal peningkatan penjualan, tetapi juga peluang untuk naik kelas dan bersaing di pasar global. Dengan strategi yang tepat serta dukungan teknologi, UMKM kini memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang di era ekonomi digital. (*)