Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL-Ujian akhir disertasi oleh Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, di Gedung Widyaloka, Malang, Jawa Timur, pada 8 Februari 2022 itu sangat istimewa. Karena dihadiriWakil Ketua MPR Prof. Dr. Fadel Muhammad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada siang itu, Bupati Bone Bolango Hamim Pou tengah mempertahankan disertasi yang berjudul ‘Evaluasi Kebijakan Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo’ dihadapan penguji Prof. Dr. Ir. Kuswanto MP, Prof. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS, Prof. Dr. Ir. Abdul Wahib Muhaimin, MS, dan Prof. Dr. Ir. Mahludin H. Baruwadi, MP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pemaparan disertasi, Hamim Pou menguraikan, tingginya angka kemiskinan di Gorontalo, umum disebabkan oleh masalah disparitas yang masih tinggi sehingga hal tersebut dapat memperparah kemiskinan. Masalah ketimpangan ini juga terjadi antara perdesaan dan perkotaan dan antar daerah di Indonesia.
Dalam upaya pengentasan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Bone Bolango telah berupaya mengeluarkan kebijakan pengelolaan sumberdaya alam untuk kesejahteraan masyarakat. Optimalisasi kebijakan pengelolaan sumberdaya alam tersebut diupayakan oleh Pemkab Bone Bolango melalui arah kebijakan rencana tata ruang wilayah (RTRW), rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) dan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Menurutnya, ada tiga skenario kebijakan yang paling prioritas dalam penanganan kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango. Pertama, peningkatan ekonomi daerah melalui peningkatan investasi daerah dengan mendorong pembangunan infrastruktur. Kedua, peningkatan tata kelola pemerintahan melalui aspek manajemen penanganan kemiskinan dengan memperjelas garis komando penanganar kemiskinan. Ketiga, program pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan program ekonomi melalui peningkatan akses terhadap permodalan.
Fadel Muhammad Guru Besar Universitas Brawijaya yang menjadi penguji eksternal mengatakan, berdasarkan hasil penelitian disebutkan variable pengubah beras miskin yang berpengaruh baik dan signifikan terhadap tingkat kemiskinan di pesisir. Hal ini dapat diterima karena beras kebutuhan pokok untuk bertahan hidup. “Beras di daerah pesisir dapat lebih tinggi harganya apalagi jika lokasi pesisir tersebut jauh dari pusat kabupaten”, ujarnya.
Mantan Gubernur Gorontalo dua periode itu melanjutkan apakah kandidat doktor sudah melihat data tingkat konsumsi ikan di daerah tersebut dengan membandingkan daerah pesisir dan non pesisir? Mengingat masyarakat di pesisir yangbekerja sebagai nelayan dan tidak kesulitan mendapatkan protein ikan. “Apabila tersedia data mungkin saja terjadi tingkat kecukupan gizi masyarakat daerah pesisir lebih baik dari non pesisir”, katanya. Dia menyarankan data pembanding seharusnya disediakan untuk menghadirkan kondisi sosial ekonomi masyarakat seutuhnya.
Bekas Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengatakan ketiga skenario kebijakan penanganan kemiskinan di Kabupaten Bone Bolango masih terlalu umum. Skenario tersebut belum secara spesifik dihubungkan dengan hasil-hasil uji temuan penelitian, misalkan temuan penelitian tentang pentingnya variable beras miskin untuk daerah pesisir. “Lalu bagaimana skenarionya ke depan untuk solusi beras di daerah pesisir tersebut”, ujarnya.
Fadel mempertanyakan hasil riset apakah masyarakat akan tergantung terus dengan bantuan beras miskin dari pemerintah atau ada solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini. Dia menyarankan agar kebijakan pengentasab kemiskinan di Bolango mengkombinasikan konsep Mina Politan dan pengembangan pertanian terpadu untuk daerah pesisir dan non pesisir.
Fadel yang juga pernah menjadi pengurus Partai Golkar itu mengusulkan peningkatan sarana prasarana/insfrastruktur agar akses nelayan dan petani lebih efisien dan efefektif baik pada sisi produksi hasil maupun distribusi. “Hal ini juga dapat meningkatkan produktifitas petani dan nelayan,” katanya.
Ujian disertasi ini juga dihadiri oleh Prof. Dr. Zudan Arif, Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, dan mantan Pj. Gubernur Gorontalo Tursandi Alwi. Segala pertanyaan yang diajukan Fadel Muhammad dan Tim Penguji dijawab sempurna oleh Hamim Pou sehingga dia lulus dengan nilai A. (*)