Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Meski dengan kapasitas fiskal terbatas, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Di sisi lain, kinerja dalam rangka mengoptimalkan pendapatan asli daerahnya juga bisa berjalan secara paralel. Wali Kota Samarinda Andi Harun, mengatakan tidak mudah membenahi begitu banyak “pekerjaan rumah” dengan anggaran yang terbatas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain soal kebersihan kota dan memikirkan inovasi teknologi layanan, dia juga harus membuat program-program pengentasan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, dan penurunan angka pengangguran yang semua harus dijaga. Namun, dengan adanya tim yang solid antara jajaran Pemkot, para pemangku kepentingan dan semua elemen masyarakat dalam mengkonsolidasi dan mengeksekusi semua kebutuhan kota Samarinda, semua permasalahan dapat diatasi dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan keterbatasan fiskal itu, ada tiga hal yang menjadi dasar pemikiran saya,yaitu pengendalian banjir, penataan kota, dan pembangunan ekonomi,” katanya usai menerima penghargaan untuk kategori kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan daya saing daerah dalam ajang Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah 2024 yang digelar Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Tempo Media Group di Hotel JW Marriott, Jakarta, Kamis 12 Desember 2024.
Salah satu program unggulan yang dicanangkan Andi Harun dalam menjalankan roda kepemimpinan di Kota Samarinda adalah kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat yang dikenal sebagai Probebaya (Program Pemberdayaan Masyarakat). Probebaya adalah program pembangunan infrastruktur berskala kecil sederhana dalam bentuk alokasi anggaran Rp100 juta per Rukun Tetangga (RT).
Dari anggaran itu, 60 persennya digunakan untuk kegiatan pembangunan infrastruktur berskala kecil, dan 40 persennya untuk pemberdayaan masyarakat. Salah satu tujuan dari Probebaya adalah penuntasan kemiskinan. Namun, dia menegaskan bahwa tujuan program ini tidak sekadar itu saja. “Kami juga ingin mendidik kemandirian ekonomi di tingkat warga, sehingga masyarakat bisa memiliki kemampuan melalui pelatihan yang kami berikan, seperti pelatihan menjahit untuk para ibu dan sebagainya yang ingin berusaha,” ucapnya.
Selain itu, Pemkot Samarinda juga meluncurkan Program Badan Usaha Milik Rukun Tetangga (BUMRT) berbasis kelurahan. Andi Harun menjelaskan program BUMRT ini dalam upaya meningkatkan ekonomi kerakyatan. “Dengan memanfaatkan potensi sumber daya ekonomi lokal di lingkungan RT berbasis tingkat kelurahan,” katanya.
Tidak hanya itu, dia juga meluncurkan Aplikasi Digitalisasi Peta Potensi Investasi melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Menurutnya, aplikasi ini dapat menarik investasi dengan menyediakan informasi yang jelas dan komprehensif bagi investor domestik maupun internasional. Diharapkan ekonomi meningkat dan masyarakat menjadi lebih berdaya saing.
Untuk memajukan pendidikan, Pemkot Samarinda membuat sekolah unggul dengan sistem dua bahasa. Sementara, di bidang pelayanan kesehatan, juga membangun sistem pelayanan kesehatan yang terintegrasi.Program-program yang dicanangkan Andi Harun ini memicu pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda naik signifikan.
Tercatat, pertumbuhan ekonomi Kota Samarinda mencapai 8,62 persen pada 2023. APBD 2023 juga meningkat menjadi Rp4,048 triliun dan pendapatan asli daerah (PAD) tercapai Rp856 miliar. Lebih lanjut, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Samarinda juga mengalami peningkatan yang membanggakan, mencapai 82,32 persen pada 2023. Tren positif juga terlihat dalam penurunan angka kemiskinan dan pengangguran di Kota Samarinda. Angka kemiskinan Kota Samarinda turun menjadi 4,81 persen. Sementara, angka pengangguran menurun menjadi 5,92 persen pada 2023.(*)