Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Anak usaha Golden Energy Mines, Borneo Indobara meraih dua penghargaan bergengsi di ajang Subroto Awards 2024. Pertama, Penghargaan Keselamatan, Keteknikan, dan Perlindungan Lingkungan; dan kedua, Penghargaan Kontribusi kepada Masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Golden Energy Mines Meraih Subroto Awards 2024, di Jakarta pada 10 Oktober 2024. Dok. Golden Energy Mines
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua penghargaan tersebut diberikan oleh Presiden Indonesia saat itu, Joko Widodo kepada Chief Executive Officer (CEO) PT Golden Energy Mines Tbk., Bonifasius dan Chief Operating Officer (COO) Borneo Indobara, R. Utoro. Subroto Awards 2024 berlangsung di Jakarta pada 10 Oktober 2024, ini merupakan acara puncak dari Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-79.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, Borneo Indobara menggelar program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility/CSR) yang tidak hanya berfokus pada peningkatan aspek ekonomi, tetapi juga mencakup bidang kesehatan masyarakat, pendidikan, dan pembangunan infrastruktur yang lebih baik. Fokusnya pada pengentasan kerentanan sosial, termasuk kemiskinan dan stunting di wilayah Lingkar 1 Operasional.
Terdapat tiga program unggulan CSR dari Borneo Indobara. Pertama, Potable Water Andaru berupa Potable Water Treatment Plant (WTP) yang dibangun untuk meningkatkan sumber air bersih dan dikelola oleh masyarakat menjadi air minum. Potable WTP ini hadir sebagai solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan air bersih bagi masyarakat.
Chief Operating Officer (COO) Borneo Indobara, R. Utoro memberikan beasiswa kepada 96 calon mahasiswa baru tahun ajaran 2024/2025 di Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB), pada Kamis, 26 September 2024. Dok. Golden Energy
Program tersebut fokus pada bidang kesehatan dan sanitasi di 22 desa sekitar area pertambangan. Potable WTP memanfaatkan sumber air baku dari kolam bekas tambang Andaru seluas 34 hektare dengan kapasitas air mencapai 8 juta meter kubik. Air baku ini kemudian diolah menjadi air bersih dengan kapasitas produksi satu liter per detik atau 3.600 liter per jam. Potable WTP dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mencakup dua desa, yakni Desa Banjarsari dan Desa Mekarjaya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
CSR kedua adalah Program Tambara. Program ini berwujud pengolahan limbah batubara menjadi briket sebagai pengganti kompor gas. Borneo Indobara telah memperoleh sertifikat merek untuk Tambara dan memiliki sertifikat desain industri atas kompor briket batubara sejak April 2023 dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM.
Ketiga adalah Program Beasiswa di Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB). Dalam program ini, Borneo Indobara memberikan beasiswa kepada 85 calon mahasiswa baru tahun ajaran 2024/2025. Juga untuk sebelas mahasiswa tahun ajaran 2023/2024 dengan total 96 penerima beasiswa. Penerima beasiswa adalah anak-anak penduduk di 22 desa binaan area ring 1 Borneo Indobara.
Beasiswa ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Tanah Bumbu. Kesuksesan menjalankan program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
PT Borneo Indobara melaksanakan Pelatihan Kompor Briket Tambara, pengolahan limbah batubara menjadi briket sebagai pengganti kompor gas. Dok. Golden Energy Mines
Sejak program CSR itu berjalan pada 2018, angka kemiskinan di Lingkar 1 wilayah operasional Borneo Indobara turun signifikan dari 1.133 kepala keluarga menjadi hanya 86 kepala keluarga pada 2023. Tak heran, jika kemudian anak perusahaan Golden Energy Mines tersebut berhasil meraih dua penghargaan bergengsi pada ajang Subroto Awards 2024.
Penghargaan ini bertujuan mengapresiasi perusahaan yang menunjukkan kinerja unggul dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. “Penghargaan ini menjadi motivasi dan evaluasi bagi kami untuk terus berinovasi serta berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Utoro. Borneo Indobara memiliki izin konsesi pertambangan batubara seluas lebih dari 24 ribu hektare hingga tahun 2036 di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. (*)